Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang -Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan memilih cara cerdas untuk menjaga persediaan dan harga jual beras. Di awal puasa ini, melalui dinas pertanian, pemkab setempat memanfaatkan jaringan Toko Tani Indonesia (TTI) yang memotong panjangnya rantai pasok dari petani ke konsumen akhir. Alhasil harga jual beras tetap stabil yakni Rp 8 ribu untuk beras medium.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas TPH OKI, Syarifudin, mengungkapkan toko tani bisa menjual beras dengan harga cukup murah lantaran membelinya langsung dari kelompok tani. Dicontohkannya, Beras medium yang dijual ke masyarakat harga nya Rp 8.000/kg kalau di Pasar Rp 10.000/kg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beras yang disuplai ke TTI di Kayuagung salah satunya berasal dari Gapoktan (gabungan kelompok tani) di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya dan Air Sugihan. "Karena kita pangkas rantai distribusinya. Ini murni beras dari petani OKI," ujarnya, Kamis, 17 Mei 2018.
Menurutnya Gabungan kelompok tani di OKI menguasai ratusan hektar dengan jumlah kelompok tani puluhan. Setelah digiling, langsung didistribusikan ke konsumen lewat TTI. Selain relatif lebih murah, sambungnya, keberadaan TTI juga berada di lingkungan dekat masyarakat sehingga sangat mudah dijangkau.Sejauh ini di kota Kayuagung, ada tiga titik TTI seperti di Di Halaman Dinas Ketahanan Pangan, Di Kelurahan Sukadana ada juga di kecamatan Pedamaran.
TTI berhasil memangkas 4 dari 7 mata rantai pemasaran beras. Dari Gapoktan, beras langsung ke TTI kemudian langsung ke end user. Sedangkan, Kabid Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas KTPH Kabupaten OKI, M. Aidil yang membidangi toko tani menegaskan bahwa stok beras selama bulan Ramadhan ini akan aman. Menurutnya, ketersediaan beras di gudang, dan pasaran masih aman. “Sudah kita pantau disejumlah gudang penyimpanan dan pasar, stok dan harganya stabil,” kata Aidil.
Bahkan, lanjut dia, di sentral-sentral produksi beras seperti Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya serta Kecamatan lainnya hingga saat ini masih ada yang panen. Tokoh tani, untuk saat ini baru menyediakan beras karena cabai masih dalam masa tanam. "Untuk cabai mudah-mudahan di sentra-sentra cabai kita seperti di Pedu Jejawi dan Lempuing Jaya, pertengahan puasa akan panen," ungkapnya.