Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rencana Mendirikan Pabrik Mesin

Secara bertahap Honda Motor Co. akan mendirikan pabrik mesin sedannya di Jakarta sampai ke arah full manufacturing. merk-merk mobil lain pun ramai-ramai mendirikan pabrik perakitan. Penjualan Honda melaju terus.(eb)

23 November 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HONDA Motor Co., Jepang, akhirnya juga harus menanamkan modal di Indonesia untuk mendirikan pabrik mesin mobil sedan. Akhir November ini, pembangunan pabriknya di Papanggo, Jakarta Utara, diharapkan bisa dimulai. Setahun kemudian, jika segalanya lancar, komponen engine cover (mesin bagian atas), exhaust, dan inlet manifold sudah bisa dihasilkan dari situ. "Tahap demi tahap ke arah full manufacturing kami mulai. Kalau tidak, bisa ketinggalan kereta api," ujar Ang Kang Hoo, Direktur Utama PT Prospect Motor dan Imora Motor. Pabrik mesin Honda ini, seperti disebut pihak Departemen Perindustrian, merupakan usaha patungan antara Honda Motor US$ 5,5 juta (55%), Kanematsu Gosho US$ 1,5 juta (15%), dan Prospect Motor US$ 3 juta (30%). Agen tunggalnya di sini adalah Imora Motor, yang menjual Honda berdasarkan perjanjian lisensi, dan karena itu Imora diwajibkan membayar 0,5% untuk setiap penjualan mobilnya. Sedang proses perakitannya dikerjakan Prospect Motor. "Usaha mendirikan pabrik mesin ini sudah kami rintis sejak tiga setengah tahun lalu," kata Kang Hoo. Bukan hanya Honda yang sibuk. Untuk memenuhi ketentuan pemerintah agar agen tunggal secara bertahap menggunakan komponen bikinan lokal, maka Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Isuzu, Hino, Suzuki, dan Mercedes Benz, awal tahun ini, ramai-ramai sudah pula meresmikan pabrik perakitan mesin mereka. Agen tunggal tuluh merk mobil itu, selain menjual sedan (kendaraan penumpang), juga menghasilkan kendaraan komersial. Tapi Honda hanya menjual sedan. Mesin yang akan dihasilkan Honda akan mempunyai isi silinder 1.000 cc sampai 2.000 cc, dengan kemampuan produksi 10 ribu unit setahun. Tiga tahun terakhir ini, memang, Honda (Civic dan Accord) merajai penjualan mobil penumpang. Di tahun 1983, Honda terjual berjumlah 7.000 lebih (30% dari semua merk sedan), dan 1984 hampir 7.800 (sekitar 33%). Tahun ini sasarannya 8.400 unit, dan sampai pertengahan November sudah terjual 7.200. Aneh, di saat penjualan pelbagai merk sedang anjlok, bahkan Toyota sendiri sampai keteteran, Honda malah melaju terus. "Pengaruh resesi jangan dipusingkan benar," kata Kang Hoo. "Yang kami lihat adalah kesempatan jangka panjang." E H

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus