Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengungkapkan pihaknya telah menggunakan biodiesel pada 146 kapal. Penggunaan biodiesel, kata dia, sebagai komitmen PIS dalam transisi energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebanyak 146 kapal yang kami operasikan, baik kapal milik maupun kapal sewa, menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin utama dan terdapat juga yang menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin tambahan atau auxiliary engine,” ujar Yoki, sapaannya, lewat keterangan resmi, Selasa, 18 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, dia mengatakan aksi lain yang dilakukan PIS adalah dengan pembelian kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) Amaryllis di tahun ini. Pertamina Gas Amaryllis, kata dia, merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia sekaligus kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia.
“PIS mengakuisisi Pertamina Gas Amaryllis, Kapal tersebut berpotensi menurunkan emisi PIS sebesar 12 ribu ton setara CO2 per tahunnya,” jelas Yoki.
Lebih jauh, dia menuturkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan biodiesel berupa B35 pada kapal-kapal PIS merupakan bagian dari dua inisiatif utama perseroan dalam mendukung target net zero emission atau NZE 2060 Indonesia.
“Inisiatif peningkatan efisiensi operasi kapal yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah dengan menerapkan peningkatan efisiensi operasi, seperti pembersihan lambung kapal secara terus menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum/ekonomis,” tutur dia.
Pertamina mendukung target NZE 2060 di bidang hulu dan hilir migas
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan upaya Pertamina dalam mendukung target NZE 2060 tidak hanya dilakukan di bidang hulu dan hilir bisnis minyak dan gas (migas) perusahaan, tapi juga di sisi midstream atau distribusi. Salah satunya seperti yang dilakukan Pertamina International Shipping.
“Khusus PIS, ini menunjukkan bahkan di bidang logistik dan transportasi migas, Pertamina tetap fokus dalam membangun green business,” beber Fadjar dalam keterangan tertulis yang sama.