Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY

13 Maret 2024 | 09.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul memberikan vaksin kepada sapi. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 17 warga Pedukuhan Kayoman, Kelurahan Serut, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing yang disembelih di Sleman, Darah Istimewa Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DIY, memeriksa 53 orang di Kayoman untuk mengantisipasi meluasnya kasus warga yang suspek antraks di wilayah itu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Senin, 13 Maret 2024, mengatakan dari 53 warga yang diperiksa, 17 orang diambil sampel darah untuk dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

"Sebanyak 17 warga yang diambil sampel darahnya karena berinteraksi dengan ternak yang diduga terjangkit antraks," katanya.

Ia mengatakan 17 warga tersebut bergejala suspek antraks. Namun, yang dirawat di rumah sakit dua orang. "Petugas sudah melakukan langkah-langkah cepat mengantisipasi penyebaran antraks kepada warga," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan kronologi kejadian ini bermula saat salah seorang warga Pedukuhan Kayoman membawa pulang kambing yang sudah disembelih dari Sleman pada 24 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daging kambing tersebut dikuliti dan dikonsumsi di Kayoman. Tak lama kemdian, dua kambing dan sapi milik warga tersebut mati. Dua kambing sempat disembelih, tapi tidak dikonsumsi. Sedangkan sapi langsung dikubur.

Warga tersebut kemudian sakit. "Kami belum mengetahui posisi kambing yang dibawa pulang apakah dibeli atau diberi dari Sleman," katanya.

Wibawanti mengatakan DPKH juga menyiramkan formalin di lokasi penguburan dan lokasi pengulitan hewan ternak yang diduga terkena antraks.

Pilihan Editor Kementan dan Kemenhan Klaim Panen Jagung Food Estate Gunung Mas

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus