Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kegiatan ini dilakukan serentak di enam wilayah provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tanggal 26-28 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN Dadang Hendrayuda memantau langsung pelaksanaan uji cob aini di SPPG Cilandak, Jakarta Selatan. “Kami memastikan seluruh proses distribusi makanan bergizi ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 27 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dadang mengatakan, program ini bertujuan memberikan akses mudah bagi masyarakat terhadap makanan sehat, sebagai langkah awal perbaikan kondisi gizi nasional. Dia menyebut hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar penyempurnaan kebijakan di masa mendatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi penipuan yang mengatasnamakan BGN. Dia mengatakan, lembaganya tidak pernah meminta dana atau menawarkan kerjasama berbayar terkait program ini. Semua layanan yang dilaksanakan BGN gratis.
Dia pun meminta masyarakat agar selalu memverifikasi informasi, karena saat ini marak upaya penipuan dengan mengaitkan institusi. “Laporkan segera jika ada pihak yang mencurigakan memanfaatkan nama BGN untuk kepentingan tertentu,” kata Lalu.
Sebelumnya, beredar potongan video di media sosial yang memperlihatkan wali murid yang sedang melakukan rapat di sekolah anaknya. Video tersebut memuat keterangan bertuliskan dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan pihak sekolah berkaitan dengan pelaksanaan program MBG yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
“Lagi rapat di sekolah. Acara makan gratis tapi harus beli tempat makan 2, harganya Rp 30.000 per satuan, harus beli 2, jadi totalnya Rp 60.000,” tulis akun @ahmad.lehan6 di akun TikTok-nya.
Merespons hal tersebut, BGN membantah dugaan pungutan biaya pada program MBG. Lalu mengatakan, program tersebut sepenuhnya gratis dan tidak ada kewajiban biaya tambahan bagi orang tua murid.
Tak lama berselang, muncul organisasi masyarakat yang mengaku mendapat mandat dari BGN untuk menjalankan program MBG. BGN pun menyatakan memberikan mandat atau Surat Keputusan (SK) kepada ormas manapun terkait program MBG. Lalu menyebut mengatakan klaim ormas tersebut tidak berdasar.
Merespons peristiwa ini, BGN melalui Biro Hukum memastikan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. Lalu mengatakan, tindakan hukum ini diperlukan agar tidak ada lagi pihak yang berani menyalahgunakan nama institusi resmi seperti ini. “Kami tidak akan tinggal diam,” ucapnya.