Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pekerja Proyek Rumah Relokasi PSN Rempang Eco City Blokade Jalan, Protes Uang Makan Belum Dibayar

Tak hanya uang makan, perusahaan penanggung jawab proyek rumah relokasi PSN Rempang Eco City itu juga belum membayar uang sewa alat berat.

10 Maret 2025 | 16.14 WIB

Pekerja alat berat pembangunan rumah relokasi PSN Rempang Eco City memakirkan alat berat ditengah jalan di kawasan perumahan relokasi, Senin 10 Maret 2025. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Pekerja alat berat pembangunan rumah relokasi PSN Rempang Eco City memakirkan alat berat ditengah jalan di kawasan perumahan relokasi, Senin 10 Maret 2025. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Belasan pekerja alat berat pembangunan 350 rumah relokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City memrotes PT Lestari Nauli Jaya (LNJ) karena uang makan dan sewa alat berat pekerja tidak kunjung dibayar perusahaan beberapa bulan belakangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT LNJ adalah perusahaan penanggung jawab pembangunan 350 unit rumah relokasi tahap 1 dampak PSN Rempang Eco City. BP Batam mencatat sebanyak 68 kepala keluarga sudah menepati rumah relokasi tersebut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun protes itu dilakukan pekerja dengan cara memakirkan alat berat di tengah lokasi pengecoran ruas jalan di kawasan rumah relokasi, pada siang hari ini, Senin, 10 Maret 2025. "Masak ini kerja, punya kami belum dibayar," kata salah seorang pekerja saat melakukan protes, Senin 10 Maret 2025.

Salah seorang pekerja, Darwis, mengatakan, tak hanya uang makan yang tidak dibayar PT LNJ tetapi juga uang sewa alat berat. "Uang makan tidak dibayar satu bulan lamanya, uang sewa alat juga," katanya.

Namun Darwis tidak menyebutkan nominal yang belum dibayar. "Sudah berapa ini, setiap kami ke perusahaan, katanya nanti, nanti saja," kata pekerja yang lain. 

Begitu juga yang dikatakan seorang pekerja alat berat lainnya yang tak mau namanya disebutkan. Ia mengatakan, sewa alat berat miliknya juga belum dibayarkan perusahaan puluhan juta. "Sekarang pekerja alat berat mogok semua, kita minta agar perusahaan membayarkan hak kamilah," ucapnya.

Setelah melakukan protes, beberapa pekerja tersebut mendatangi kantot PT LNJ yang berada di salah satu rumah relokasi. Dalam kantor tersebut terjalin pertemuan antara pekerja dan perusahaan. "Katanya akan segera dibayarkan, ada sistem yang salah," ujar salah seorang pekerja yang keluar dari ruangan tersebut usai pertemuan. "Kita tunggu saja."

Project Manager PT LNJ Budi yang hadir dalam pertemuan itu tak banyak komentar saat ditanya awak media. Ia mengatakan akan membawa data pekerja dan alat berat yang belum dibayar perusahaan. "Ini saya mau bawa ke manajemen sekarang di kantor di Tembesi," kata Budi ketika hendak masuk dalam mobil pribadinya.

Saat ditanya terkait progres pembangunan rumah relokasi PSN Rempang Eco City Budi enggan berkomentar. "Ooo, jangan ke saya, ke kantor saja, ke manajemen," katanya singkat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus