ROKOK itu tak baik buat A kesehatan, setidaknya rokok yang tidak berfilter. Ini diyakini oleh direktur utama pabrik rokok Djarum, Bambang Hartono. Maka, ia meramalkan, kira-kira 20 tahun mendatang, rokok sigaret kretek tangan akan senasib sepenanggungan dengan rokok klobot. Komoditi itu akan tak disukai masyarakat, lalu lenyap dari pasaran. Karena itu, PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah, melanjutkan diversifikasi usaha yang sudah lama berjalan, antara lain usaha jual-beli tembakau (PT Selomerta), usaha peralatan olahraga (PT Pro Kennex), usaha furniture (Ligna), usaha pakaian jadi (PT Busana Rama Textile). Juli 1988, Djarum sudah investasi di bidang rotan, dengan PT Rattindo Bhakti Industrie, yang bikin mebel dan tikar rotan. Ekspor perdananya ke Jepang, Taiwan, AS, berhasil mengumpulkan US$ 1 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini