MUTU komoditi ekspor perlu didukung secara mantap oleh kemasan, khususnya produk hortikultura seperti sayur-mayur. Semestinya sejak dulu sudah ada industri kemasan sebagai penunjang, tapi bahwa itu baru muncul sekarang, ya, lumayan. Bernaung di bawah unit Pengembangan Pemasaran Hortikultura (PPH), Pusat KUD Harapan Sum-Ut, perusahaan kemasan itu diberi nama Horticultura Packing House. Dan diresmikan oleh Menteri Koperasi Bustanil Arifin, di Brastagi, Kabupaten Karo, Sum-Ut, Sabtu pekan lalu. Menelan dana sekitar Rp 500 juta, proyek ini memanfaatkan tenaga ahli dari Jerman Barat. Bustanil menyatakan harapannya agar ekspor sayur-mayur dari Tanah Karo tahun lalu lebih dari Rp 1 milyar -- bisa meningkat. Pasaran ekspornya Singapura, Penang, Malaysia. Kini, pasaran Brunei juga diincar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini