Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) bebas emisi karbon. Untuk merealisasikan hal tersebut, ADB meluncurkan Strategi Nol Bersih atau Net Zero Strategy, yang dilakukan pada sela-sela konferensi iklim COP28 di Dubai, Ahad, 3 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara Winfried Wicklein, mengatakan strategi ini berfungsi sebagai ‘kompas’ bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mengembangkan dan mengelola IKN dalam mencapai netralitas karbon pada 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik,” ujar Wicklein dalam keterangan resmi.
Untuk mencapai kota nol bersih, Badan Otorita IKN bersama ADB mengungkap strategi yang mencakup lima area fokus. Pertama, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, yaitu dengan membalikkan deforestasi menjadi reboisasi.
Kedua, aspek energi dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk energi, listrik, dan transportasi. Ketiga, soal proses produksi dan penggunaan produk yang berfokus pada desain dan material bangunan hijau.
Keempat, mengelola sampah dengan mmpromosikan pendekatan ekonomi sirkular melalui sistem Kurangi (Reduce), Gunakan Kembali (Reuse), dan Daur Ulang (Recycle).
Terakhir, atau kelima, adalah sektor pertanian. Hal ini yaitu dengan menciptakan pertanian yang ramah iklim dan mendorong praktik pertanian regeneratif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Adalah suatu kehormatan bagi ADB untuk dapat bermitra dengan OIKN dalam menyusun Strategi ini, di mana akan menjadi perjalanan bersejarah dalam mewujudkan Nusantara sebagai kota di dalam hutan dengan hutan di dalam kota" tuturnya.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan bahwa Nusantara merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki Strategi Nol Bersih.
“Hal ini membawa kita lebih dekat untuk mewujudkan visi Nusantara sebagai ibu kota modern yang bertujuan untuk menyeimbangkan pengurangan emisi, pertumbuhan ekonomi hijau, keadilan iklim, ketahanan iklim, dan pembangunan yang inklusif secara sosial,” kata dia.
Sebagai informasi, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Australia juga turut memberikan dukungan finansial, yang dikelola oleh ADB, untuk pengembangan Strategi Nusantara Net Zero.