Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando menyinggung sejumlah kasus investasi Yusuf Mansur dalam video berjudul "Yusuf Mansur Bukti Beragama Harus Pakai Akal Sehat" yang disiarkan di akun YouTube CokroTV pada Sabtu, 18 Desember 2021.
Ade Armando mengatakan berbagai persoalan yang melibatkan Yusuf terjadi lantaran kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada ulama.
"Umat menyangka begitu ini melibatkan ulama, kecurigaan dan kewaspadaan tidak perlu lagi ada. Karena itu umat islam harus beragama dengan akal sehat. Selalu gunakan akal sehat, kita akan selamat," ujar Ade dalam video berdurasi 10 menit tersebut.
Dalam video itu, Ade menyinggung bahwa sejak lama Yusuf mengembangkan gagasan praktik ekonomi syariah dengan pola patungan modal secara crowdfunding. Yusuf, kata dia, menawarkan jemaah untuk mengumpulkan uang beramai-ramai sebagai modal bagi sebuah proyek bisnis.
"Investasi berkisar dari hanya beberapa juta sampai puluhan juta rupiah. Jadi, bahkan mereka yang tidak punya modal besar bisa berbisnis dan memperoleh keuntungan," kata Ade.
Yusuf, kata Ade, menjanjikan tingkat keuntungan tinggi. Lantaran kepercayaan masyarakat kepada Yusuf, ia mengatakan banyak jemaah yang berinvestasi tanpa mempelajari dulu kelayakan proyek. Menurut dia, harapan itu pun kemudian dikhianati.
"Pada 2012 sudah ada projek bermasalah, Yusuf ketika itu berencana membangun Hotel Siti di Tangerang. Ia berhasil menarik hati lebih dari dua ribu warga yang bersedia menyalurkan kan investasi. Nyatanya Yusuf tidak memiliki kemampuan manajemen untuk mengelola dana sehingga rencana hotel itu berakhir terkatung-terkatung," tutur Ade.
Pengelola proyek tersebut, kata Ade, bahkan memperoleh teguran dari Menteri BUMN dan OJK perihal legalitas formal usaha. Ade mengatakan usai kegagalan proyek tersebut, Yusuf pada 2014 juga membuka lagi penggalangan dana bernama investasi Condotel Moya Vidi di Yogyakarta. Kala itu, Yusuf mengatakan akan membeli 200 kamar di Condotel yang belum dibangun itu.
"Total uang yang dibutuhkan mencapai Rp 161,5 miliar. Setelah berjalan sekian lama, Yusuf mengabarkan para investor bahwa investor condotel itu dibatalkan karena dana kurang. Tapi alih-alih dikembalikan, investasi jemaah begitu saja dialihkan ke investasi Hotel Siti. Ternyata sampai sekarang tak ada kabar juga mengenai keberlangsungan pembangunan hotel itu," kata dia.
Ade pun mengatakan ada dua kasus lainnya selain kasus-kasus tersebut. "Seperti saya katakan di awal ini semua terjadi karena kepercayaan yang tinggi kepada ulama," ujar dia.
Melalui akun Instagramnya yang terverifikasi, Yusuf Mansur menjawab tudingan dari Ade Armando tersebut. Ia membeberkan soal izin-izin dan kelanjutan usahanya.
"Sekuat tenaga kami menjaga Hotel Siti dan mengembangkannya sebagai amanah dari Allah, simbol dari pergerakan ekonomi umat," ujarnya, seperti dikutip dari postingan di @yusufmansurnew, Sabtu, 18 Desember 2021. "Pak Haji Ade Armando? Enggak mau liat umat Islam, kaya, jaya, menang? Di negerinya sendiri."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.