Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.786 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 9 poin di level Rp 16.786 pada Senin, 14 April 2025.

14 April 2025 | 18.12 WIB

Petugas menghitung uang pecahan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (22/10/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp15.490-Rp15.580 usai presiden Prabowo Subianto melantik jajaran menteri kabinet Merah Putih periode 2024-2029. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas menghitung uang pecahan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 22 Oktober 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (22/10/2024) diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp15.490-Rp15.580 usai presiden Prabowo Subianto melantik jajaran menteri kabinet Merah Putih periode 2024-2029. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar mata uang rupiah ditutup menguat di level Rp 16.786 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin, 14 April 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 9 poin dari penutupan sebelumnya yaitu Rp 16.795 pada Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.740 - Rp 16.7900,” ucap analis mata uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis pada Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ibrahim, salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan kurs ini adalah selera risiko yang membaik usai Gedung Putih mengonfirmasi bahwa barang elektronik tidak akan dimasukkan dalam tarif 145 persen terhadap Tiongkok. Ibrahim mengatakan langkah tersebut menawarkan sedikit kelegaan bagi perusahaan-perusahaan besar AS dengan eksposur impor yang besar ke Tiongkok. Meski demikian, kata dia, Trump meremehkan gagasan ini dengan menyatakan bahwa impor elektronik masih akan menghadapi pungutan sebesar 20 persen dan bahwa akan ada tarif impor terpisah untuk barang elektronik.

Faktor eksternal lainnya, kata Ibrahim, adalah perhatian pasar akan fokus pada Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I Tiongkok yang akan dirilis akhir minggu ini. “Seperti juga pembacaan ekonomi utama dari beberapa negara Asia lainnya,” kata dia.

Ibrahim mengatakan Indonesia harus bersiap menghadapi dinamika global akibat ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Dia menilai Tiongkok yang kini menghadapi tekanan tarif dari AS akan cenderung memperkuat hubungan dengan ASEAN. Ibrahim menyebut Indonesia memiliki peluang strategis untuk menjadi mitra dialog yang kuat, namun harus berhati-hati terhadap potensi dampak negatif seperti banjir impor akibat trade diversion.

Menurut Ibrahim, langkah-langkah diplomasi yang mulai ditempuh oleh Presiden Prabowo Subianto serta pernyataan dari para menteri menunjukkan sinyal positif dalam merespons perubahan global.

“Kepentingan nasional tetap harus menjadi prioritas utama. Indonesia harus memastikan bahwa setiap langkah kebijakan luar negeri selaras dengan upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus