Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peregangan saat penerbangan yang cukup lama antara Indonesia-Arab Saudi akan sangat penting bagi pada jemaah haji. Penerbangan lama itu, tentu tidak hanya bisa membosankan, tapi juga membuat tubuh pegal, terutama bagi para jemaah haji yang sudah berusia lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk itu, para jemaah haji dianjurkan untuk melakukan senam peregangan. Tujuannya, menyegarkan kembali tubuh yang lelah karena ada dalam posisi yang sama selama berjam-jam.
Baca juga:
Pernikahan di Bhutan Bukti Cinta Lebih Kuat? Ini Kata Nadine
Ponsel Efektif Antarkan Bakteri, Apalagi bila Pakai Sarung Karet
Mau Gaya dengan Kacamata Hitam? Simak 4 Pilihan Gaya Ini
Tidak hanya di darat, senam peregangan juga dapat dilakukan di udara saat kita dalam pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusup Singka mengatakan senam peregangan di udara merupakan salah satu implementasi Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (Germas) yaitu melakukan aktivitas fisik.
“Senam peregangan merupakan bagian dari Germas yaitu melakukan aktivitas fisik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin 16 Juli 2018.
Senam peregangan dapat dilakukan dengan mudah sambil tetap duduk. Gerakannya pun sederhana, yakni gerakan senam untuk kepala, pundak, tangan, pinggang dan kaki.
Salah satu dokter dari Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang akan bertugas untuk daerah kerja Bandara, Neta Margaretha, menyatakan bahwa senam peregangan di pesawat diperlukan untuk petugas seperti dirinya dan jemaah haji untuk menjaga tubuh tetap segar.
“Senam peregangan dalam penerbangan ini perlu supaya badan tetap segar dan tidak pegal, pinggang tidak kaku dan kaki tidak bengkak karena duduk terus,” jelasnya.