Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha retail seakan tak mau ketinggalan memanfaatkan momen belanja akhir tahun dengan berlomba menambah pasokan fesyen di gerai-gerainya. Menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, para peretail sudah menambah pasokan hingga dua kali lipat untuk mengantisipasi naiknya permintaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia, Budihardjo Iduansjah, mengatakan para peretail yang menjadi tenant di pusat perbelanjaan sudah mempersiapkan diri sejak tiga bulan lalu. "Biasanya kalau Idul Fitri ada penambahan stok tiga kali lipat, kalau Natal sekitar dua kali lipat," katanya, Senin, 18 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan permintaan dari konsumen biasanya terjadi 1-2 pekan sebelum Natal. Adapun barang-barang yang banyak dicari pada momen Natal dan Tahun Baru umumnya berasal dari kategori lifestyle yakni fesyen, aksesoris, serta barang elektronik.
Pertumbuhan penjualan pada Natal dan Tahun Baru disebut berbeda-beda untuk tiap jenis produk. Misalnya, untuk produk fesyen peningkatannya bisa mencapai dua kali lipat dari hari-hari biasa sedangkan untuk supermarket berkisar 10-20 persen. Untuk mendongkrak penjualan, para peretail sudah mempersiapkan program akhir tahun seperti diskon atau promosi khusus untuk menarik konsumen.
Executive Director, Retailer Services Nielsen Indonesia Yongky Susilo, sebelumnya memperkirakan kinerja sektor retail Tanah Air hanya akan meningkat 2,5 persen sepanjang tahun ini. Angka tersebut jauh di bawah realisasi tahun lalu yang mencapai lebih dari 7 persen.
Berdasarkan data The Nielsen Company Indonesia, kenaikan penjualan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) selama Januari-Oktober 2017 hanya menyentuh 2,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun capaian pertumbuhan penjualan retail pada Januari-Oktober 2016 menyentuh 9,8 persen secara year-on-year (yoy).