Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Aliran Modal Asing Diprediksi Kembali Masuk ke Bursa Saham Pekan Ini

Equity Analyst IPOT, David Kurniawan memprediksi aliran modal asing mulai bergerak masuk ke Indonesia setelah net sell Rp4,2 triliun pekan lalu.

18 November 2024 | 12.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan memprediksi aliran modal asing mulai bergerak masuk ke Indonesia. Ini menjadi titik balik dari tren capital outflow yang terjadi sepekan lalu usai Donald Trump memenangkan kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

David mengatakan seminggu terakhir investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp4,2 triliun di pasar reguler. Penjualan terbesar, kata dia, berada di saham Bank BRI (BBRI), Bank BCA (BBCA), Adaro Energy (ADRO), dan Bank Mandiri (BMRI). Namun, ia melihat tren net sell sudah berangsur menurun pada perdagangan Jumat, 15 November 2024 lalu di angka Rp517 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penurunan nilai outflow ini dapat mengindikasikan bahwa mayoritas tekanan jual telah terealisasi dan jangka pendek ada potensi muncul demand baru, terlebih melihat IHSG yang saat ini juga sudah dekat area support 7.000,” kata David dalam keterangan resminya, Senin, 18 November 2024.

Perdagangan pekan ini, 18-22 November 2024, David mengimbau para trader untuk memerhatikan tiga sentimen yang bakal mempengaruhi pasar selama satu pekan ke depan. Ketiganya yakni The Fed yang mengisyaratkan akan menahan suku bunga, Asia Makro update dan pergerakan investor asing.

The Fed, kata dia, mengisyaratkan akan menahan laju penurunan suku bunga.  Bos The Fed, Jerome Powell menganggap inflasi berada di jalur yang tepat menuju level target 2 persen.

“Sehingga memungkinkan bank sentral AS untuk menggerakkan tingkat suku bunga ke level yang lebih netral, yang mana tidak merangsang maupun membatasi pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Selain itu, David mengatakan sentimen ekonomi makro Asia juga perlu jadi perhatian. Bank Sentral Tiongkok diperkirakan mempertahankan suku bunga (tidak berubah) setelah pemangkasan agresif dari keputusan bulan lalu, karena lonjakan baru Dollar AS menekan Yuan dan membatasi kelonggaran untuk kebijakan yang lebih longgar di daratan.

Sebagai informasi, IHSG tercatat mengalami koreksi signifikan selama sepekan 11-15 November dengan penurunan 1,73 persen ke level 7.168. Perubahan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa yang turun 1,46 persen menjadi Rp12.063 triliun dari Rp12.241 triliun pada pekan sebelumnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus