Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Analis: Ketidakpastian Buat Kenaikan IHSG Tidak Sustain

IHSG pada Kamis, 10 April 2025, kembali pulih setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pemberlakukan tarif.

11 April 2025 | 07.57 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 8 April 2025. Tempo/M Taufan Rengganis
Perbesar
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 8 April 2025. Tempo/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengatakan naiknya posisi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ke zona hijau saat ini tak menjamin bertahan lama. IHSG pada Kamis, 10 April 2025, kembali pulih setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pemberlakukan tarif. IHSG Kamis lalu menguat 5,02 persen ke level 6.267,8 poin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Di tengah positifnya pasar apalagi IHSG saat ini yang mulai mencoba naik sudah pasti akan ada yang memanfaatkan kenaikan tersebut untuk profit taking alih-alih masih adanya risiko ketidakpastian sehingga membuat kenaikan IHSG pun kemungkinan tidak sustain,” kata Reza dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 11 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reza mengatakan penguatan IHSG ini seiring imbas kenaikan sejumlah bursa saham global setelah merespon penundaan implementasi pengenaan tarif Trump. Persepsi pelaku pasar melihat paling tidak serangan balasan dari negara mitra dagang tidak cepat terjadi.

Ketidakpastian ini IHSG bertahan di zona hijau ini, kata dia, harus diwaspadai karena isi pelaku pasar tidak semua sama. Di sisi lain, menurut dia, sentimen positif dari dalam negeri juga tak menjamin bisa menahan pelemahan IHSG. 

Dia mencontohkan, saat ini banyak emiten yang merilis kinerja keuangan perseroan secara tahunan dengan mayoritas masing-masing menunjukkan pertumbuhan. Selain itu, banyak emiten yang membagikan dividen. “Nyatanya kan sentimen tersebut seolah tidak menjadi perhatian dan pelaku pasar lebih merespon kepada kebijakan Trump's tariffs yang mungkin secara sentimen tidak berhubungan langsung dengan sejumlah fundamental emiten,” kata dia. 

Karena itu, Reza menyebut pergerakan IHSG akan rentan dengan sentimen yang ada dengan rentang 6.100-6.400. Menurut dia, kalau level tersebut tak bisa dijaga, mustahil IHSG bisa tumbuh di atas 6.500-an. “Ini dulu yang harus dijaga. Kalau level ini tidak terjaga maka mustahil IHSG bisa ditargetkan bergerak di atas 6.500,” kata dia. 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus