Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengatakan naiknya posisi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ke zona hijau saat ini tak menjamin bertahan lama. IHSG pada Kamis, 10 April 2025, kembali pulih setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pemberlakukan tarif. IHSG Kamis lalu menguat 5,02 persen ke level 6.267,8 poin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Di tengah positifnya pasar apalagi IHSG saat ini yang mulai mencoba naik sudah pasti akan ada yang memanfaatkan kenaikan tersebut untuk profit taking alih-alih masih adanya risiko ketidakpastian sehingga membuat kenaikan IHSG pun kemungkinan tidak sustain,” kata Reza dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 11 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Reza mengatakan penguatan IHSG ini seiring imbas kenaikan sejumlah bursa saham global setelah merespon penundaan implementasi pengenaan tarif Trump. Persepsi pelaku pasar melihat paling tidak serangan balasan dari negara mitra dagang tidak cepat terjadi.
Ketidakpastian ini IHSG bertahan di zona hijau ini, kata dia, harus diwaspadai karena isi pelaku pasar tidak semua sama. Di sisi lain, menurut dia, sentimen positif dari dalam negeri juga tak menjamin bisa menahan pelemahan IHSG.
Dia mencontohkan, saat ini banyak emiten yang merilis kinerja keuangan perseroan secara tahunan dengan mayoritas masing-masing menunjukkan pertumbuhan. Selain itu, banyak emiten yang membagikan dividen. “Nyatanya kan sentimen tersebut seolah tidak menjadi perhatian dan pelaku pasar lebih merespon kepada kebijakan Trump's tariffs yang mungkin secara sentimen tidak berhubungan langsung dengan sejumlah fundamental emiten,” kata dia.
Karena itu, Reza menyebut pergerakan IHSG akan rentan dengan sentimen yang ada dengan rentang 6.100-6.400. Menurut dia, kalau level tersebut tak bisa dijaga, mustahil IHSG bisa tumbuh di atas 6.500-an. “Ini dulu yang harus dijaga. Kalau level ini tidak terjaga maka mustahil IHSG bisa ditargetkan bergerak di atas 6.500,” kata dia.