Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkoordinasi dengan industri penyiaran pasca-penundaan analog switch off (ASO) untuk migrasi televisi analog ke televisi digital di wilayah Jabodetabek. ASO rencananya dilaksanakan Rabu, 5 Oktober 2022, namun ditangguhkan hingga 2 November 2022.
“Kami terus berkordinasi dengan industri penyiaran dan senantiasa mengingatkan komitmen mereka bagi pelaksanaan ASO 2 November 2022,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, kepada Tempo, Kamis, 6 Oktober 2022.
Usman menyebut penundaan ASO wilayah Jabodetabek didasari permintaan pelaku penyiaran. Penangguhan itu juga disertai komitmen mereka untuk melakukan persiapan agar ASO menyeluruh pada 2 November mendatang dapat terlaksana.
Kominfo, lanjut Usman, tidak dalam kapasitas mengkonfrontasi klaim Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) soal belum siapnya masyarakat beralih ke TV digial. Dalam program ASO, kata dia, posisi pemerintah adalah memfasilitasi atau mendukung industri penyiaran.
“Industri penyiaran dan Kominfo makin menggencarkan sosialisasi ASO dan distribusi set top box (STB) gratis buat masyarakat miskin. Bagi bukan kategori masyarakat miskin, kami mengimbau untuk membeli STB atau tv digital,” ujar Usman.
Baca juga: Kominfo: 566 Lembaga Penyiaran Sudah Migrasi ke Siaran Digital
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar mengakui sempat mengirim surat pada Menteri Kominfo Johnny G. Plate agar rencana penyetopan TV analog Jabodetabek ditunda atau bahkan dibatalkan. ATVSI menuntut hal tersebut karena menilai masyarakat Indonesia belum siap bermigrasi ke TV digital.
Data dari lembaga riset Nielsen per 27 September 2022, kata Gilang, menunjukkan populasi pemirsa TV di Jabodetabek yang menggunakan penyiaran free to air (FTA) masih sebanyak 26 persen atau baru berkisar 7,2 juta orang. Tetapi, bila ditambah pemirsa yang menggunakan layanan Pay TV, masyarakat yang siap menggunakan TV digital ada sekitar 40 persen.
"Apapun kondisi ini, artinya kita memerlukan waktu lah paling tidak satu bulan ini untuk menggencarkan bersama Kominfo secara masif," kata Gilang, 5 Oktober 2022.
Karena itu, menurut Gilang, sosialisasi masih diperlukan, terutama ihwal cara memiliki STB atau pesawat TV dengan siaran digital. Berbagai kondisi itu yang mendorong ATVSI mengusulkan pengunduran ASO. "Toh, waktunya dari Oktober ke November tidak sampai satu bulan. Lebih baik waktunya kita manfaatkam untuk menggencarkan sosialisasi," kata dia.
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Warga Jakarta Penerima Set Top Box: Begitu Ditancap, Gambar Langsung Cerah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini