Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ekspansi Layanan Bisnis Pelabuhan

Pelabuhan dalam grup Pelindo giat memperluas layanan ke zona baru. Layanan pelabuhan pemerintah pun diperbarui. 

26 Januari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah kapal berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, 16 Januari 2023. ANTARA/Kornelis Kaha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pengelola pelabuhan makin giat mengembangkan infrastruktur seiring dengan pemulihan arus pelayaran barang.

  • Indonesia Kendaraan Terminal siapkan belanja modal berkisar Rp 40 miliar untuk kelancaran pelayanan fisik.

  • IPCC bakal berekspansi ke beberapa pelabuhan milik Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV.

JAKARTA – Para pengelola pelabuhan laut makin giat mengembangkan infrastruktur seiring dengan pemulihan arus pelayaran barang sejak pertengahan 2022. Beberapa pebisnis kepelabuhan yang aktif berekspansi berada di dalam lingkup usaha PT Pelindo (Persero). Contoh pemain yang sedang melebarkan ceruk pasar adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk—pengelola layanan bongkar-muat mobil di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Pusat.

Reza Priyambada dari bagian Investor Relation PT Indonesia Kendaraan Terminal memastikan manajemennya menyiapkan belanja modal sebesar Rp 35-40 miliar untuk kelancaran pelayanan fisik dan sistem dalam jaringan pada 2023. Dana itu juga digunakan untuk pembenahan sarana dan prasarana. “Sedangkan pengembangan jaringan terminal bisa memakai dana operational expenditures (opex),” tuturnya kepada Tempo, kemarin, 25 Januari 2023. Dia belum merinci alokasi operasional tersebut.

Emiten berkode IPCC pun bakal berekspansi ke beberapa pelabuhan milik Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV, tiga entitas yang sempat terpisah sebelum dilebur menjadi holding Pelindo. Dua terminal yang kini dipakai untuk kegiatan operasional emiten berkode saham IPCC itu antara lain Terminal Belawan di Sumatera Utara serta Terminal Makassar di Sulawesi Selatan, masing-masing sempat dikelola Pelindo I dan Pelindo IV. Perusahaan pun menggandeng dermaga di Pontianak dan Lampung.

Manajemen pun melirik potensi Pelabuhan Balikpapan yang akan menunjang kargo laut ke wilayah ibu kota negara baru. “Masih di tahap finishing dan trial system,” katanya.

Pelebaran bisnis terminal kendaraan, Reza meneruskan, sedang dijajaki di lokasi lain, seperti Banjarmasin, Surabaya, dan Bali. Kegiatan operasional yang dimitrakan di lokasi eks Pelindo I, III, dan IV sudah mencakup layanan terminal roll on-roll off (ro-ro). “Ada juga satu terminal yang digarap bersama grup Maspion di Gresik.”

Perusahaan pun mengembangkan lapangan penumpukan dan parkir kendaraan jadi—sekarang dinamakan pre-delivery center—di luar area terminal. Reza mengatakan IPCC sedang merancang distribusi kendaraan berskema door-to-door atau dari terminal menuju konsumen akhir.

Hingga akhir September 2022, IPCC membukukan pendapatan sebesar Rp 508,34 miliar atau naik 46,17 persen dibanding periode sembilan bulanan pada tahun lalu. Laba tahun berjalan yang didapat dari jumlah itu berkisar Rp 108,9 miliar atau naik 556 persen. Artinya, pendapatan perusahaan yang menjadi pintu ekspor-impor mobil itu mencapai Rp 169,45 miliar setiap triwulan.

Foto udara suasana pelabuhan yang berada di sekitar kawasan ekonomi khusus (KEK) di Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, 14 Januari 2023. ANTARA/Mohamad Hamzah

Kinerja IPCC Diprediksi Tumbuh 20 Persen

Manajemen optimistis mendongkrak kinerja seiring dengan geliat bisnis otomotif, pertambangan, dan logistik. Dalam asumsi positif tanpa resesi, tutur Reza, pertumbuhan kinerja IPCC pada 2023 bisa mencapai 15-20 persen. “Ini pun hitungan minimal, jadi harapan kami bisa lebih dari jumlah tersebut.”  

Ekspansi sejenis pun direncanakan PT Jasa Armada Indonesia Tbk atau IPCM—subholding Pelindo di bidang pemanduan dan penundaan kapal. Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, mengatakan kontribusi pendapatan entitasnya dari lingkungan non-Pelindo naik 27 persen secara tahunan, dari Rp 142 miliar pada Januari-September 2021 menjadi Rp 180 miliar pada tahun ini. Adapun pendapatan dari layanan di dermaga Pelindo naik 7 persen pada periode yang sama, dari Rp 458 miliar ke Rp 491 miliar.  

“Jadi, secara total, pendapatan kami naik 12 persen secara tahunan menjadi Rp 671 miliar. Itu laba bersihnya Rp 101,7 miliar,” kata dia, kemarin.  

Pada 2022, IPCM melebarkan jaringan bisnis ke beberapa lokasi, seperti Meulaboh di Aceh; empat area pelabuhan di Kepulauan Riau, yakni Nipah, Sri Banyintan Kijang, Tanjung Pinang, dan Batam; serta kawasan Teluk Weda di Maluku. “Belanja modal kami tahun ini sekitar Rp 124,5 miliar. Mayoritasnya untuk pembangunan kapal dan kebutuhan informasi teknologi,” ujar Shanti.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Maritim dan Kepelabuhanan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Harry Sutanto, ekspansi perusahaan pelabuhan menghasilkan banyak opsi bagi pelanggan. Tak hanya bagi dermaga dengan jam terbang tinggi, hasil pertumbuhan bisnis kargo laut pun bisa dinikmati pemain baru, seperti pengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

“Bayi yang baru lahir pasti kesulitan bersaing dengan perusahaan matang. Namun peluang tetap ada, bergantung pada keunikan layanan,” tutur Harry.

Pada Agustus 2022, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mencatat arus pengiriman mobil utuh dari berbagai merek terus digenjot di Pelabuhan Patimban. Mugen Sartoto, bekas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang kini menjabat Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, saat itu menyebutkan tingkat keterisian dan kapasitas sandar kapal alias board occupancy ratio (BOR) car terminal Patimban sudah menembus 70 persen.

“Secara teori, itu artinya aktivitas pelabuhan sudah konsisten dan bisa dikembangkan lebih lanjut,” ucapnya kepada Tempo.

Menurut Mugen, BOR dihitung dengan parameter yang beragam, dari seberapa besar volume kapasitas sandar yang terpakai hingga intensitas waktu singgahnya kapal. Bila sudah menembus 50 persen, artinya dermaga kendaraan itu aktif beroperasi selama minimal 15-20 hari sebulan. Dengan capaian ini, infrastruktur Pelabuhan Patimban siap dikembangkan ke fase kedua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Perhubungan juga menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 119 miliar untuk rehabilitasi fasilitas 20 pelabuhan di 12 kota/kabupaten pada tahun ini. "Salah satu target kinerja transportasi laut pada 2023 adalah tercapainya rasio konektivitas transportasi laut nasional," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Arif Toha, dalam keterangan tertulis, pekan lalu.

YOHANES PASKALIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus