Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia terbuka membeli minyak dari Rusia selama berada pada lingkup aturan yang berlaku. “Semua peluang yang menguntungkan Indonesia baik bergabung dengan BRICS maupun OECD itu saya pikir gak ada masalah," katanya saat ditemui di kantornya pada Jumat, 10 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wacana itu muncul setelah Indonesia resmi bergabung dengan organisasi kerja sama ekonomi negara Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). Bahlil menilai terbuka Indonesia membeli minyak dari Rusia karena sistem politik yang dianut Indonesia. "Indonesia menganut asas politik bebas aktif," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahlil menilai jika dalam transaksi Indonesia dan Rusia tidak menyalahi aturan tidak ada salahnya untuk membeli dan menggunakan minyak dari Rusia. "Selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan kenapa tidak," katanya. "Jujur saja, lha wong selama ini kita juga impor minyak dari Timur Tengah, mungkin saja asalnya dari sana (Rusia)," katanya.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir belum menjelaskan detail bagaimana kemungkinan itu akan dilakukan atau tidak, semua itu tergantung dari kebijakan negara. "Saya tidak bisa buat statement itu nanti tergantung dari tentu policy dari negara," katanya saat ditemui usai acara MINDialogue di Soehanna Hall, Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS pertama kalinya disepakati oleh anggota-anggota BRICS dalam KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023.
Anggota-anggota BRICS menguasai 40 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto (PDB) global sehingga menjadikannya pemain yang penting di kancah internasional.
Berdiri pada 2009 dengan anggota asli Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan itu, BRICS kini memiliki semakin banyak anggota usai 13 negara baru ditetapkan sebagai negara mitra pada Oktober 2024.
Selain Indonesia, BRICS juga menyambut tiga negara Asia Tenggara lainnya sebagai anggota baru, yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Pilihan Editor: KKP Cari Pembuat Pagar Laut Ilegal di Tangerang