Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Indonesia Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 5,75 Persen

Bank Indonesia mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,72 persen, suku bunga deposit facility 5,00 persen dan suku bunga lending facility 6,50 persen

23 April 2025 | 15.30 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025, di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Maret 2025. TEMPO/Ervana.
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025, di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Maret 2025. TEMPO/Ervana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan bahwa BI memutuskan menahan suku bunga acuan 5,75 persen. Suku bunga acuan diputuskan tetap setelah sempat turun 25 basis poin pada awal Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 22 dan 23 April 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 5,75 persen persen,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 23 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Perry mengumumkan suku bunga deposit facility tetap 5,00 persen. Sedangkan suku bunga lending facility  6,50 persen. Keputusan ini, menurut Perry, sejalan dengan upaya menjaga perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali, yakni dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

Stabilisasi nilai tukar rupiah tetap dijaga di tengah makin meningkatnya ketidakpastian global. BI, kata Perry, tetap mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi untuk memanfaatkan ruang penurunan suku bunga acuan. Dengan tetap mempertimbangkan pergerakan rupiah, prospek inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) telah memprediksi bank sentral tetap mempertahankan suku bunga acuan pada April. Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky memaparkan ketidakpastian global masih tinggi jadi pertimbangan suku bunga tetap ditahan 5,75 persen.

Tingkat inflasi juga, menurut dia, masih terjaga setelah berakhirnya diskon tarif listrik 50 persen pada Maret 2025. Namun, Riefky menilai perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan terkait nilai tukar rupiah. Tekanan terhadap rupiah juga masih akan berlanjut di beberapa bulan mendatang seiring berlanjutnya ketidakpastian global yang dipicu tensi perang dagang. 

Agresifnya eskalasi ‘tit-for-tat’ atau strategi saling membalas antara Amerika Serikat dan Cina, kata Riefky, semakin memperburuk ketidakpastian global. Sementara dalam 30 hari terakhir, akumulasi arus modal keluar dari Indonesia mencapai US$ 1,99 miliar dan  nilai tukar rupiah mengalami depresiasi hingga 2,59 persen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus