Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi resmi menggandeng Go-Jek untuk meningkatkan layanan kesehatan di Banyuwangi dengan menyediakan fasilitas antar obat secara gratis ke rumah pasien miskin dari dua rumah sakit milik pemerintah daerah. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan pengembang platform digital Gojek Indonesia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
”Teknologi tak bisa dilawan, tapi dimanfaatkan untuk memudahkan pasien miskin," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui rilis yang diterima Tempo, Rabu, 11 Oktober 2017. "Kan kasihan, sudah sakit, masih harus menunggu obat disiapkan apoteker."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daripada menunggu obat, kata Anas, lebih baik langsung pulang untuk istirahat, nanti obatnya diantar. "Ini semacam paket lengkap, warga miskin berobatnya sudah dibiayai pemerintah, obatnya diantarkan sampai rumah,” ujarnya.
Anas mengatakan proses sinergi ini cukup memakan waktu karena banyak regulasi yang diperhatikan, mengingat obat adalah barang yang diatur ketat. ”Kami harus konsultasi ke sana-ke mari, ke Kementerian Kesehatan, ke apoteker, dalam dua bulan ini. Tapi karena ini tujuan utamanya inovasi memudahkan warga, proses agak rumit ini kita nikmati dengan gembira,” katanya.
Pada pertengahan September lalu, Anas juga meluncurkan program layanan antar obat ”Gancang Aron” (Lekas Sembuh). Namun, jangkauannya terbatas di sekitar rumah sakit. Dengan sinergi bersama Go-Jek, jangkauan layanan diperluas. ”Kenapa gandeng Gojek? Sekarang eranya kolaborasi. Kalau jalan sendiri, ujungnya proyek pengadaan armada kendaraan, maka tidak efisien,” imbuh Anas.
Dalam sinergi ini, Go-Jek mengantarkan obat ke rumah pasien yang dirawat jalan di rumah sakit daerah. Akan disediakan pos khusus di rumah sakit. Seusai berobat ke dokter, warga hanya perlu ke pos tersebut, lalu diproses petugas.
Selain memudahkan pasien miskin, layanan ini secara khusus juga memudahkan pasien yang telah berobat rutin ke rumah sakit, karena dokter tinggal berkoordinasi dengan petugas layanan ini. Petugas pengantar dari Go-Jek telah dilatih cara membawa obat dan aspek dasar lainnya.
Anas mengapresiasi Go-Jek yang punya visi kewirausahaan sosial. ”Go-Jek adalah satu dari sedikit lembaga bisnis yang bervisi kewirausahaan sosial. Bisnis bukan cuma cari untung, tapi ada unsur mengajak orang lain maju bersama,” ujar Anas.
Sementara itu, Senior Vice President Go-Jek, Malikulkusno Wijoyo Adhi mengatakan, ini adalah sinergi pertama Gojek dengan pemerintah daerah. ”Kami ingin bawa ini ke nasional, bisa diterapkan di daerah lainnya untuk memberi kemudahan ke warga,” ujar Malik. Go-Jek juga mengapresiasi respons Pemkab Banyuwangi yang terbuka pada teknologi untuk meningkatkan layanan publik.