Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bapanas Sebut Pemerintah Lakukan Percepatan Tanam demi Antisipasi Dampak El Nino

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah antisipasi menghadapi El Nino.

3 Agustus 2023 | 13.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Juni 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan persentase peluang terjadinya fenomena El Nino di Indonesia pada Juni 2023 menguat dari sebelumnya 50-60 persen menjadi 80 persen sehingga pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan upaya antisipatif pada wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan dampak lanjutannya. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menyebut pemerintah telah menyiapkan sejumlah antisipasi menghadapi El Nino.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya adalah Kementerian Pertanian yang melakukan langkah-langkah percepatan tanam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebagaimana arahan Pak Presiden dalam rangka menghadapi El Nino, maka perlu dilakukan langkah langkah-percepatan tanam selama masih ada musim hujan,” kata Ketut dalam Webinar PATAKA 79 secara virtual pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Ketut menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan potensi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus-Oktober 2023. Meski demikian, Ketut mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut menghadapi fenomena ini.

"Ini (El Nino) menjadi antisipasi kita. Tidak ditakuti, tapi diwaspadai," tuturnya.

Tak hanya itu, Ketut juga memastikan bahwa persediaan pangan nasional aman untuk menghadapi kondisi hingga akhir tahun.

Selanjutnya: “Kalau melihat dari prognosa neraca pangan...."

“Kalau melihat dari prognosa neraca pangan, maka kita bisa melihat kekuatan ketersediaan kita sangat cukup untuk menghadapi kondisi sampai akhir tahun bahkan melewati akhir tahun,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketut juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengambangkan program subtitusi pangan dalam rangka menguatkan ketahanan pangan. Salah satu yang tengah dikembangkan adalah sorgum.

“Substitusi pangan, penganekaragaman pangan kita kolaborasi dengan teman-teman di Kementan. Namun ada yang sudah berjalan, seperti pengembangan sorgum,” ujarnya.

Ketut menambahkan, pengembangan sorgum sebagai produk pangan alternatif sebenarnya sudah mulai berjalan. Namun, dari segi jumlah belum maksimal karena kendala dari segi harga yang masih tinggi.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus