Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bayer bersatu menyedot dana

PT Bayer Indonesia go public, semenjak penggabungan 3 perusahaan bayer (PT Bayer Farma Indonesia, PT Bayer Agrochemical & PT Bayer Anyar Chemical) menjadi PT Bayer Indonesia. (eb)

26 Juni 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAYER bukan hanya dikenal dengan "klap, secepat itu pula" dalam membasmi serangga seperti bunyi iklan obat penyemprot nyamuk Baygon. Perusahaan pembuat pestisida dan obat-obatan itu ternyata memasyarakatkan sahamnya. Sebanyak 2.324 ribu saham dengan nilai masing-masing Rp 1.000 (dengan penawaran Rp 1.325/lembar) akan dijual di pasar modal 28 Juni, hanya sebulan semenjak penggabungan tiga perusahaan Bayer menjadi PT Bayer Indonesia bulan Mei lalu: PT Bayer Farma Indonesia, produsen barang-barang farmasi, PT Bayer Agrochemical yang menghasilkan pestisida, dan PT Bayer Anyar Chemical dengan hasil utamanya bahan kimia industri. Langkah pertama setelah ketiganya bersatu adalah menyedot dana dari masyarakat. Anak perusahaan Bayer AG, Leverkusen, Jerman Barat itu jadi lega setelah Badan Pelaksana Pemasaran Modal (Bapepam) menyetujui go public pada acara dengar pendapat akhir. Jumlah saham yang bakal dijual kepada umum itu meliputi 30% dari seluruh modal yang akan dimilikinya sekitar Rp 7,7 milyar. Saham yang dijual itu berupa saham preferensi. Pembeli jenis saham yang pertama kali diperkenalkan kepada khalayak Indonesia ini nantinya mendapat jaminan akan memperoleh deviden mendahului pemegang saham biasa. Selain itu, pemegang saham preferensi juga berhak mendapat pembagian laba setelah pemilik saham biasa mendapat deviden. "Cara ini merupakan usaha untuk memberikan keyakinan bagi masyarakat pemodal dalam menanamkan dananya lewat pembelian saham dari perusahaan yang sehat dan baik," kata Sutadi Sukarya, Ketua Bapepam ketika mengadakan dengar pendapat dengan PT Bayer Indonesia, pertengahan Juni. Komposisi pemilikan saham PT Baver Indonesia -- perusahaan ke-13 yang go public -- setelah penjualan saham nanti akan berubah. Bayer AG, Leverkusen memiliki 60% (Rp 4,6 milyar), partner Indonesia 10% (Rp 774 juta) dan saham preferensi yang dijual lewat pasar modal sebesar 30% (Rp 2,3 milyar). Bayer di Indonesia sejak 1957 beroperasi lewat perusahaan sendiri, dan 10 tahun kemudian baru bisa mendirikan pabrik PT Bayer Farma Indonesia di Cibubur Jakarta. Bayer AG dari Jerman Barat itu kemudian memperluas usahanya dengan mendirikan (1972) PT Bayer Agrochemical yang memproduksi pestisida. Jangkauannya semakin luas setelah perusahaan itu membeli (1981) PT Rohn & Hass Indonesia, pabrik kimia di Gresik, Jawa Timur, dan kemudian bernama PT Bayer Anyar Chemical. Hasil produksi Bayer -- lewat iklannya yang agresif -- memang berhasil merasuki hampir setiap rumahtangga. Uang hasil penjualan yang diperoleh pada 1977 sebesar Rp 5,3 milyar dan empat tahun kemudian membengkak menjadi Rp 37,4 milyar. Keuntungan yang dinikmati juga naik pesat Rp 316 juta (1977), dan empat tahun kemudian Rp 1,9 milyar. "Kami boleh dikata di atas semuanya, karena masyarakat telah mengenal produk Bayer," kata S. Rijanto, manajer umum PT Bayer Indonesia. Bayer memang sedang "di atas angin". Barang yang dibuatnya gampang menembus pasaran, karena "produk kami tidak ada saingannya," kata H.J. Klett, Direktur Utama PT Bayer Indonesia kepada TEMPO. Karena itu pula, hampir 50% barang bermerk Bayer dengan leluasa menyerbu pasaran di Jawa. "Selebihnya, untuk luar Jawa dan juga diekspor ke Brunei, Malaysia dan Singapura," demikian Klett.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus