Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa hingga 3 Januari 2025, belum ada perusahaan yang melakukan pencatatan saham atau menghimpun dana melalui penawaran umum perdana (IPO) sejak awal tahun. Meski demikian, terdapat 22 perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline pencatatan saham dengan berbagai sektor usaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan ada beberapa klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline IPO. “Satu perusahaan memiliki aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), dua perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar), dan 19 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar),” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu, 4 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rincian sektornya meliputi:
3 perusahaan dari sektor Basic Materials,
1 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals,
5 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals,
3 perusahaan dari sektor Energy,
2 perusahaan dari sektor Financials,
3 perusahaan dari sektor Healthcare,
3 perusahaan dari sektor Industrials,
2 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate.
Pipeline Obligasi dan Sukuk Hingga periode yang sama, belum ada emisi obligasi dan sukuk (EBUS) yang diterbitkan dengan dana yang dihimpun sebesar Rp0 triliun. Namun, terdapat 15 emisi dari 12 penerbit EBUS yang masih berada dalam pipeline, dengan rincian sektor sebagai berikut:
2 perusahaan dari sektor Basic Materials,
3 perusahaan dari sektor Energy,
5 perusahaan dari sektor Financials,
1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate,
1 perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.
Pipeline Rights Issue BEI juga mencatat belum ada rights issue yang diterbitkan pada awal tahun ini dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp0 triliun. Saat ini, terdapat delapan perusahaan yang berada dalam pipeline rights issue dengan rincian sektor:
3 perusahaan dari sektor Basic Materials,
2 perusahaan dari sektor Energy,
2 perusahaan dari sektor Healthcare,
1 perusahaan dari sektor Infrastructures.
Langkah perusahaan-perusahaan dalam pipeline IPO, obligasi, dan rights issue ini akan menjadi perhatian utama pelaku pasar dan investor, mengingat potensi pergerakan dana yang besar di pasar modal Indonesia pada 2025. Kinerja dan strategi emiten yang masuk pipeline dapat memengaruhi dinamika pasar di bulan-bulan mendatang.