Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Beras Turun Rp1.000 di Pasar Bogor, Mendag Zulhas Sudah Gembira

Mendag Zulhas, mengaku gembira mengetahui harga beras sudah turun Rp1 ribu rupiah setelah sempat melambung memecahkan rekor nasional Rp18 ribu per kg.

18 Maret 2024 | 14.00 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau harga grosir di ITC Mangga dua, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024. Kunjungan tersebut untuk dalam rangka memantau stabilitas harga sandang saat Ramadan dan menjelang lebaran sekaligus berbelanja untuk dibagikan kepada pengunjung ITC. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, atau biasa disingkat Zulhas, mengaku gembira mengetahui harga beras sudah turun Rp1 ribu rupiah setelah sempat melambung memecahkan rekor nasional Rp18 ribu per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Alhamdulillah tadi kita lihat beras sudah mulai turun. Yang saya gembira beras turunnya sudah banyak, hampir Rp1 ribu per kilogram. Jadi Rp 17 ribu, Rp15 ribu satu kilogram,” kata Zulhas ketika meninjau Pasar Kebon Kembang di Kota Bogor, Senin, 18 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lonjakan harga beras menjadi persoalan besar yang dihadapi masyarakat. Bahkan, kenaikan harga beras pasca Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kali ini disebut-sebut sebagai kenaikan tertinggi dalam sejarah kepemimpinan era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kenaikan harga beras mencetak rekor baru mencapai Rp 18 ribu per kilogram untuk beras premium. Harga tersebut telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.800 per kilogram. Selain mahal, stok beras premium juga sempat langka di toko retail modern.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan stok beras di pasaran.

“Harga sekarang masih dalam posisi relaksasi, dari angka sebelumnya HET Rp13.900 (per kilogram) kemudian relaksasi sampai tanggal 23 (Maret) itu Rp14.900 (per kilogram) untuk memberikan ruang supaya beras ini ketersediaannya lebih baik,” kata Arief usai mengikuti rapat tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin.

Usai meninjau Pasar Kebon Kembang blok C dan D, Zulhas menemukan adanya penurunan harga pada beras, cabai, dan bawang merah. Sedangkan harga ayam dan telur masih stabil tinggi.

Ia berharap, akhir bulan ini sampai bulan depan akan ada panen raya. Sehingga harga beras lokal akan kembali normal.

“Kalau beras yang Bulog memang stabil. Dijor terus, didrop terus, diguyur terus dari pemerintah. Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun yang premium,” ujarnya.

Untuk harga cabai, kata dia, dari penuturan para pedagang pada Jumat pekan lalu masih di angka Rp100 ribu. Namun pada hari ini harga cabai sudah turun menjadi Rp60 ribu per kilogram.

“Jadi sudah hampir normal. Karena kalau lebih murah dari Rp60 ribu, apalagi Rp30 ribu, itu tutup petaninya, bangkrut. Jadi kalau Rp60 ribu masih ada cuan, masih ada untung,” ucapnya.

Harga ayam dan telur masih stabil tinggi. Harga ayam yakni Rp40 ribu per kilogram, dan telur Rp32 ribu per kilogram.

“Pakan sudah turun, tapi ayam, telur belum turun. Karena telur, ayam, kemarin tuh gemukinnya pakai yang Rp8 ribu. Jadi belum turun,” kata Zulhas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus