GUAN Zaihan, 57 tahun, kini suka merokok dan mengenakan jas
model Barat. Selama empat bulan belajar di Stanford University,
California, AS, ia telah banyak berubah. Padanya tak lagi tampak
gambaran wartawan negara komunis yang puritan dan bersahaja.
Guan juga berkunjung ke New York, Washington, Boston, Los
Angeles, Seattle, Chicago dan Honolulu, betemu dengan sejumlah
tokoh wartawan dan berbagai ahli di bidang komunikasi massa.
Di kota-kota itulah ia memperoleh sejumlah pengalaman dan
nasihat dalam mengelola suratkabar modern. Semua itu sangat
penting buat Guan yang disiapkan memimpin suatu koran berbahasa
Inggris di Republik Rakyat Cina.
Koran itu China Daily (oplah 30 ribu), muncul mulai 1 Juni.
Itulah koran berbahasa Inggris pertama yang di terbitkan Partai
Komunis Cina. Guan 2aihan jauh hari sebelumnya disiapkan sebagai
pemimpin redaksinya. Sasaran pembaca koran itu terutama kaum
turis dan orang asing (bisnis) yang tinggal di RRC. Sedang
kalangan terpelajar RRC sendiri mungkin membacanya juga. Apa
lagi 80% dari sekitar 200 juta mahasiswa dan siswa sekolah
menengah di negara itu sedang keranjingan berbahasa Inggris.
Karenanya Guan mengatakan ia optimistis koran itu akan mencapai
oplah 100 ribu setelah terbit setahun.
Dicetak offset delapan halaman, suratkabar itu dilengkapi dengan
Video Display Terminal (VDT), yang dipakai redaksi dalam
mengolah beritanya. Redaksinya masih menumpang di kantor kakak
kandungnya, koran Renmin Ribao (Harian Rakyat Beijing), corong
resmi partai. Sekalipun masih bersaudara menurut Guan, China
Daily jelas bukan melulu berisi terjemahan dari Renmin Ribao.
"Siapa yang mau baca media partai itu, misalnya, ketika berlibur
ke RRC di musim panas?" katanya. "Menerjemahkan Renmin Ribao,
seseorang hanya akan menolong pekerjaan CIA (Dinas Rahasia AS)."
Guan tentu berseloroh. Namun korannya, yang terbit lima kali
seminggu juga banyak memuat berita politik, ekonomi dan
kebudayaan RRC dan soal kehidupan rakyatnya sehari-hari. Berita
internasional dianggap sebagai pelengkap.
Dan dalam memperbaiki kemampuan wartawan koran itu berbahasa
Inggris, Charles Whipple mempunyai saham besar. Bekas editor
koran Boston Globe itu telah melatih di Beijing sejak tahun lalu
-- dan sampai kini masih diperbantukan sebagai konsultan. Ia
juga menatar sejumlah wartawan majalah mingguan berita dan opini
Beijing Review dan Kantor Berita Xinhua. "Cina kini sudah maju.
Setiap wartawan berusaha dengan tepat menerjemahkan setiap kata
dari bahasa Cina ke bahasa Inggris," kata Whipple.
Semangat berbahasa Inggris itu memang sedang melanda RRC sejak
Wakil PM Deng Xiaoping mencanangkan jalan pragmatisme tiga tahun
lalu. Pengaruhnya demikian hebat terhadap perkembangan pers di
RRC. Jumlah koran (1977) menanjak dari 50 ke 283, dengan total
sirkulasi 63 juta setiap hari. Suasana bergairah itu juga
dimeriahkan dengan lebih 1.200 penerbitan berkala yang berisi
artikel ilmu dan teknologi. Untuk peredaran internasional selain
Beijing Review, juga ada majalah bulanan China Reconstructs dan
China Pictorial. Tapi adalah China Daily, suratkabar RRC
berbahasa Inggris yang pertama.
Bebaskah koran itu? Guan menjawab secara umum. "Wartawan RRC
kini bebas menuliskan sesuatu yang diyakininya." Dan tak lupa ia
menyebut pers RRC mempunyai tanggungjawab lebih besar ketimbang
pers AS. Dalam soal peristiwa kriminalitas, misalnya, memang
jarang sekali pers RRC memberitakannya -- berbeda dengan pers AS
yang justru lebih 5ering memuatnya secara besar. Kalau toh
tindak kriminal tadi diberitakan, katanya, pers RRC biasanya
lebih banyak menganjurkan khalayak untuk waspada mencegahnya.
Seperti suratkabar lainnya di RRC, China Daily, tentu agak bebas
dalam rubrik surat pembaca. Umumnya pembaca kini berkesempatan
mengutarakan keluhan dan melancarkan kritik terhadap cara kerja
aparat partai -- suatu hal yang sulit terjadi di zaman Ketua
Mao. Sekitar 2.000 surat tiap hari diterima Renmin Ribao,
misalnya. Dua halaman koran ini setiap minggu disediakan untuk
menampung surat "kepada redaksi yang terhormat". Tak syak lagi,
departemen surat yang mempekerjakan 80 karyawan merupakan yang
terbesar di koran itu. Sedangkan bagian redaksi, nomor dua
besarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini