Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berkah Buat Yang Besar

Produksi dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan ACCU, untuk kendaraan, dan pemakaian pesawat televisi. Kini sedang dibangun 2 pabrik dengan status PMA. PT GS Battery ine memperbesar pabriknya. (eb)

8 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG berasal dari pinggir Danau Toba membuka bengkel kecil di Cempaka Putih, Jakarta, khusus untuk memperbaiki accu tua. Ongkosnya cukup murah. "Kalau kerusakannya cuma dua sel, accu saudara bisa diperbaiki di sini. Kalau lebih dari itu, lebih baik saudara beli baru saja," kata T.H. Manulung. Beli baru? Harga accu baru, walaupun produksi lokal, masih tinggi. Meskipun begitu, permintaan pasar di Indonesia akan accu makin meningkat. Pertama, karena ada peraturan pemerintah yang mendorong perakitan kendaraan bermotor supaya secara berangsur menggunakan bahan lokal. Berdasarkan peraturan itu, kendaraan yang diimpor secara CKD tidak boleh disertai accu. Kedua, karena makin besar jumlah orang yang memakai pesawat televisi dengan tenaga accu bila belum ada listrik masuk di rumahnya. Sudah ada 26 pabrik accu di negeri ini. Tapi karena sebagian besar adalah kecil-kecilan, maka ongkos produksinya tinggi. Karena itu pula harga penjualannya tinggi. Pabrik accu Tornado di Cempaka Putih, misalnya, menjual Rp 15.000. Accu impor dengan merek dan tipe sama cuma Rp 10.500. Impornya masih diizinkan, yang mencapai hampir 500.000 unit pada tahun 1977. Di antara 21 negara pengekspor accu ke Indonesia, Jepang terbesar: 377.000 lebih dari keseluruhan impor accu tahun 1977. Ini tentu karena merek Jepang menguasai sekitar 80% dari pasaran kendaraan bermotor di Indonesia. Pemerintah menetapkan bea masuk 60% dan PPn impor 10% bagi accu dari luar negeri. Dengan beban bea setinggi itu, produksi lokal semustinya bisa bersaing. Nyatanya banyak accu buatan luar negeri yang masuk secara gelap. Misalnya dalam dokumen impor disebut bahan baku seperti bak kosong untuk keperluan pabrik accu, tapi nyatanya accu komplit yang masuk. Jepang-Inggeris-Australia PT GS Battery Inc. dengan pabriknya yang tergolong besar di bilangan Jakarta bypass sama sekali tidak terpukul oleh adanya accu impor. Ia menjual GS (singkatan dari Genso Shimatsu) dengan harga Rp 15.500, misalnya, sedang harga impornya untuk jenis sama Rp 13.750. Memang harga impor lebih rendah, tapi pasarannya di Jawa dan Sumatera Utara memang sudah terjamin. Sebagian besar kendaraan bermotor merek Jepang yang dirakit di negeri ini memakai produk GS. "Kalau ada yang mengatakan pasaran accu lesu, itu tidak benar bagi kami," kata direktur Sofian Harun dari PT GS Battery Inc. itu pada Bachrun Suwatdi dari TEMPO. Bahkan GS, katanya, sedang mengajukan permohonan untuk memperbesar pabriknya, yang kini baru mampu melayani pasaran accu 30% untuk kendaraan roda-4 dan 40% untuk sepeda motor. Pabrik GS ini berstatus PMA, sama halnya dengan Yuasa di Tangerang. Selain dua ini, ada tiga lagi pabrik accu nonPMA yang terbilang besar. Bagi mereka yang besar ini memang pasaran tidak lesu. Malah ada dua lagi pabrik besar PMA, yaitu Century yang patungan Australia-lndonesia di Pulo Gadung dan Lucas, perusahaan patungan Inggeris-lndonesia di Tangerang, sedang dibangun. Jika dua yang terakhir ini sudah berproduksi, diduga Gabungan Pabrik Accu Indonesia akan mulai merasakan bahwa impornya perlu dibatasi. Kini GAPAI menaksir Indonesia membutuhkan accu untuk kendaraan roda-4 sekitar 700.000 dan untuk motor 1,3 juta setahun. Buat sementara jumlah itu masih belum bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus