Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pepatah jangan menilai buku dari sampulnya rasanya tepat untuk War teg Jadi Jaya-Warmo. Terletak di sudut Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, warung seluas 40 meter persegi itu tak berpintu dan terkesan kumuh. Puluhan sisir pisang raja bergelantungan di atas meja makan. Tapi saban hari warteg ini selalu dipadati pelanggan bermobil, termasuk sejumlah artis Ibu Kota.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo