Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bersiap meliput dengan elektronik

Tvri jakarta akan menyiarkan acara sea games x di jakarta dengan sistem pemberitaan terpadu yang menggunakan peralatan elektronik, seperti di olimpiade montreal. rri, dengan anggaran yang minim tetap mengudara. (md)

22 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH maket--hampir 6 mÿFD-kompleks olahraga Senayan dan Gelanggang Mahasiswa Kuningan berada di sebuah ruangan. Jelas di situ tergambar medan tempat SEA Games X diselenggarakan. Outside Broad casting Van, kendaraan yang sedang mengambil gambar setiap pertandingan, memberi isyarat lampu merah. Berganti-ganti lampu merah tadi menyala dari satu stadion ke stadion lain. Dari Ruang Pemberitaan TVRI Jakarta itu segala gerakan pengiriman gambar ke stasion pusatnya dikendalikan. Sementara itu di Ruang Kontrol masih baru perlengkapannya - para operator dari Nippon Electric Company dan TVRI mengawasi layar televisi berwarna. Mereka memonitor setiap perpindahan dan kecermatan pengambilan gambar. Kegiatan menegangkan itu mengingatkan orang akan sistim pertahanan jaringan radar Inggeris terpadu, yang dikendalikan dari sebuah ruang bawah tanah, ketika mencoba menjejak gelombang serangan udara Jerman dalam Perang Dunia II. Itulah kegiatan yang akan tampak di dapur TVRI Jakarta, ketika SEA Games X pekan depan diselenggarakan. Dengan sistim pemberitaan terpadu (conference system), yang diterapkan pertama kali di Olimpiade Montreal. TVRI memasuki babak baru. Para penonton teve di rumah, dengan demikian bisa menikmati setiap pertandingan yang terjadi saat itu dari stadion ke stadion tanpa terputus. Acara yang dipancarkan berwarna ini disiarkan jam 15.00 s/d 23.00 lewat saluran 6. Satu jam sebelumnya TVRI akan menyiarkan ringkasan pertandingan pagi harinya. Kemudian pada pukul 19.15, bisa diikuti berita singkat tanpa gambar. Dan menjelang penutup, suatu jurnal dan perimbangan medali (pingat) akan dipancarkan selama 45 menit. Anturan Main Sengaja TVRI memulai programnya lepas lohor. "Supaya kegiatan kantor pagi hari tetap normal," kata Direktur Televisi, Moh. Nurdin Supomo. Di Ruang Kontrol dan di lapangan pertandingan 40 orang dari Radio dan Televisi Malaysia akan turut mengawasi pengambilan gambar. RTM menyatakan minatnya lewat transponder satelit Palapa untuk menyiarkan pesta olahraga itu 4 jam sehari. Sementara itu Singapura, Thailand dan Filipina juga akan mereIay Upacara Pembukaan dan Penutupan itu, juga lewat Palapa. Mendekati waktu acara itu, di halaman gedung TVRI Jakarta yang terasa makin sempit, hari-harl Ini ter]adi kesibukan luar biasa. Perlengkapan kamera, OB Van, monitoring untuk Ruang Kontrol - dari berbagai perusahaan Jepang, Jerman dan Belanda yang dibiayai dengan Buyers Credit US$ 11 juta -- dibongkar dan dipasang. Para teknisi dari semua perusahaan itu masih akan mendampingi para awak TVRI dalam menangani peralatan yang serba baru itu. Kegiatan yang melibatkan 8 OB Van (termasuk yang dari Yogya dan Surabaya) berikut 24 kamera berwarna di lapangan itu akan menelan 450 awak TVRI. Karena banyak reporter yang dibutuhkan, TVRI harus merekrut 12 coreporter, yang diambil dari pengawas pertandingan, juga dari TVRI daerah. Mereka sudah ditatar. "Co-reporter yang mengetahui teknik dan aturan main pertandingan nanti akan memberikan komentarnya," kata drs Ishadi SK, Kepala Seksi Reportase dan Penerangan TVRI. Yang masih dikuatirkan adalah lampu penerangan di hampir semua stadion tidak merata penyinarannya. Di Stadion Utama, misalnya, penyinarannya kuran dari 600 lux, padahal kamera berwarna hiasa memerlukan suatu penyinaran miimal 600 lux. Menambah terang jumlah lampu tidak mungkin. "Anggaran kita terbatas," kata Pramana Pmd, Asisten Direktur Sport Venues, Gelora Senayan. Bagaimana cara mengatasinya? Untung TVRI mendapat kamera Electric News Gathering (ENG) tipe LDK 14 Philips yang mampu mengirimkan gambar berwarna dalam pencahayaan sampai 75 lux. "Kurang dari 75 lux juga masih bisa, hanya saja warna di pesawat Televisi penerima agak samar, "kata R.F.O Bar, seorang manajer Philips. Uang Harian Kurang Bagaimana dengan radio? RRI Jakarta tampaknya akan paling repot. Selama 10 hari pesta olahraga itu berlangsung, lewat gelombang 62 m dan 300 m, RRI Jakarta akan mengudara dalam programa khusus SEA Games sejak jam 08.00 hingga 23.00. Meskipun sudah disediakan anggaran RP 9 juta untuk keperluan meliput setiap pertandingan itu RRI masih mengeluh. "Uang harian masih kurang," kata Anwar Siregar, Kepala RRI Stasion Jakarta. Pihak RRI akan menerjunkan sekitar 150 reporter ke lapangan, termasuk yang dari RRI daerah. Seperti halnya di TVRI, tenaga RRI itu juga ditatar untuk memahami aturan pertandingan olahraga. RRI akan mengirimkan 7 OB Van (4 di antaranya dari Bandung. Cirebon, Semarang dan Purwokerto). Ketujuh OB Van milik RRI, seperti juga TVRI, akan bergerak. ke sana ke mari untuk merelay setiap pertandingan dari 19 cabang olahraga. Bila di suatu tempat terjadi pertandingan yang hampir bersamaan nelebihi jumlah OB Van yang tersedia, RRI akan menyediakan amplifier. Tapi mungkin agak merepotkan karena tidak semua tempat pertandingan menyediakan box tempat komentator RRI duduk dan ngoceh. "Kalau terpaksa, mereka akan ngoceh di antara penonton," kata Siregar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus