Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Inilah zaman

Nomor perdana majalah "zaman" yang masih satu keluarga dengan majalah "tempo" mulai beredar dengan harga rp 250/eksemplar. isinya untuk bacaan keluarga. (md)

22 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMPUL depan bergambar buah apel impor merah. Nomor perdana majalah Zaman pekan lalu memasuki peredaran. Tampil bersahaja 21 cm x 27,5 cm, dengan kulit dan isi kertas koran, ia diterbitkan Yayasan Bapora bekerja sama dengan PT Grafiti Pers. Tampak ia bisa dibaca seluruh anggota keluarga. Walaupun bergambar apel, bukanlah ia majalah pertanian atau penggemar buah-buahan. Harga jualnya cuma Rp 250/eksemplar. Murah? Dalam Salam Perkenalan, Pemimpin Umum Zaman Sumanang, mengemukakan tingkat penghasilan penduduk lndonesia yang masih Rp 14.500 setahun, jauh di bawah pendapatan rata-rata anggota ASEAN lain. "Itulah salah satu pertimbangan pemrakarsa, memberanikan diri, menerbitkan majalah dengan harga yang lebih murah daripada yang telah ada sekarang," tulis Sumanang, bekas Menteri Perekonomian tahun 1950-an itu. Majalah yang terbit sekali seminggu ini, isinya beraneka macam. Dari guntingan sari pers, tinjauan luar/dalam negeri, komik, cerita pendek/kriminil, mode, TTS, sampai cerita anak-anak. Zaman, seperti diakui Sumanang, mengambil gaya penyajian Star Weekly almarhum. "Tapi kami akan berusaha mengembangkan gaya penulisan yang populer, yang khas Zaman," kata Putu Wijaya, Redaktur Pelaksananya. Riwayat Surat Ijin Terbit (SIT) majalah itu cukup panjang. Dengan SIT yang sama, Sumanang semula menerbitkan Sari Pers, Kronik dan Komentar. Karena kesulitan uang dan tenaga, pengelola yang dipercayainya ketika itu tidak bisa meneruskan -- sampai Sumanang menjual rumahnya Rp 5 juta di Grogol, Jakarta. Lalu pengusaha Mas Agung mengajaknya bekerjasama. Terbitlah Sari Pers. Setelah di pasaran jatuh, namanya berubah menjadi BOSS, sebuah majalah berita mingguan. Tapi ini pun mati. Akhirnya Sumanang ketemu kelompok Grafiti Pers yang menerbitkan majalah TEMPO . "Sebelumnya sudah banyak pihak menawarkan modal dan tenaga tetap untuk memakai SIT itu, " cerita Sumanang. "Ketika datang kelompok Grafiti Pers, tanpa berunding, saya pilih kerjasama dengan mereka." Terjadi juga perundingan yang ditengahi Sukarno SH, Dirjen Pers dan Grafika. Dicapai persetujuan mengenai pembagian pemilikan saham. Sumanang, Grafiti Pers dan pengelola Zaman, masing-masing mendapat 3 3 ,3%. Pemimpin Redaksinya adalah Goenawan Mohamad yang juga memimpin redaksi TEMPO. Putu Wijaya yang menjadi Redaktur Pelaksana Zaman adalah juga dari TEMPO. Kedua majalah itu memakai alamat yang sama. Memang sekeluarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus