Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

BI NTB Sosialisasi Uang Rupiah ke Penyandang Tuna Netra

Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB mengenalkan uang rupiah kepada penyandang tuna netra.

18 Juli 2018 | 21.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram -Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (KPw BI NTB) melakukan bimbingan pengenalan uang rupiah terhadap penyandang tuna netra di Mataram. Diikuti oleh 30 orang penyandang tuna netra berlangsung di Sekolah Luar Biasa A YPTN Mataram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka dibimbing selama 90 menit oleh dua orang kasir dibantu 20 orang mahasiswa anggota Generasi Bank Indonesia (GenBI) - mahasiswa penerima beasiswa dari Universitas Mataram dan Universitas Islam Negeri Mataram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepala Tim Sistem Pembayaran BI Provinsi NTB, Ocky Ganesia, sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah ini pertama kali dilakukan. Sosialisasi ini bersifat penyegaran dan memastikan tuna netra benar-benar mengetahui teknik meraba. ''Ada beda gambar timbul pada uang emisi lama dan uang emisi baru,'' kata dia kepada Tempo, Rabu 18 Juli 2018.

Sesuai dengan kampanye 3D (Dilihat, Diraba, Ditrawang), prinsipnya sama ada gambar timbul yang terasa bila diraba. Namun pada uang lama blind code berupa gambar kotak, segitiga dan lingkaran bukan pasangan garis di sisi kiri dan kanan.

Pada emisi baru uang kertas rupiah terdapat blind code (kode bagi tuna netra) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang rupiah yang akan terasa kasar bila diraba. Penentuan kode tuna netra telah melalui proses konsultasi dengan PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia).

Ocky Ganesia menyebutkan bahwa teknik cetak khusus yaitu cetakan terasa kasar bila diraba pada gambar utama (gambar pahlawan), angka nominal, huruf terbilang, gambar lambang negara "Garuda Pancasila" dan frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Pengenalan uang logam juga disosialisasikan. Uang logam lebih mudah diidentifikasi ciri-cirinya yaitu dengan cara meraba nilai nominal yang merupakan cetakan timbul. Misalnya logam Rp 1.000 maka nominal 1.000 terasa timbul dan mudah dikenali.

Ocky Ganesia mengatakan bahwa uang rupiah sudah dilengkapi dengan tanda-tanda yang diperuntukkan bagi tunanetra. “Khusus uang Rupiah emisi tahun 2016 yang dikenal dengan uang NKRI telah mengalami penyempurnaan fitur kode tuna netra (blind code), " kata Ocky. 

Hal ini sejalan dengan pengesahan Konvensi Mengenai Hak penyandang disabilitas dan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas terhadap uang rupiah bagi penyandang tuna netra. Oleh karena itu penyandang tunanetra dapat mengenali Rupiah dengan cara sederhana dan tanpa alat bantu yang dikenal dengan istilah “3D”. ''Khususnya dengan cara meraba,” ujar Ocky Ganesia.

Kegiatan ini sejalan dengan tema HUT ke-65 Bank Indonesia yaitu “Berprestasi dan Berkontribusi melalui Sinergi dengan Landasan Religi”. BI NTB juga akan mengadakan pekan mengajar baik di perguruan tinggi, sekolah maupun komunitas. Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka memperingati HUT BI adalah peduli pendidikan dan peduli rumah ibadah.

Baca berita tentang Rupiah lainnya di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus