Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Blora Andalkan Kampung Samin dan Sate untuk Tarik Wisatawan

Pemerintah Kabupaten Blora mengandalkan Kampung Samin, juga kuliner sate dan sumur minyak tua peninggalan Belanja, untuk menarik wisatawan.

8 Mei 2018 | 14.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seporsi Sate Klopo Ondomohen Bu Asih di Surabaya. Tempo/Francisca Chrity Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cepu - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengandalkan Kampung Samin, juga kuliner sate dan sumur minyak tua peninggalan Belanja, untuk menarik wisatawan. Untuk tahun 2018, ditargetkan 200 ribu wisatawan mengunjungi sejumlah lokasi wisata di kabupaten perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora Kunto Aji, pihaknya menggandeng semua stakeholder dari lintas organisasi perangkat daerah (OPD). "Juga perusahaan swasta dan masyarakat umum yang tergabung dalam kelompok sadar wisata atau pokdarwis,” ujarnya dalam sebuah acara Teknik Pemahaman Branding Wonderful Indonesia dan Konten Marketing untuk Meningkatkan Peran Pemasaran Pariwisata di Kecamatan Cepu, Senin, 7 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agar menjadi andalan pariwisata, Blora bagian timur dari Stasiun Cepu bisa diarahkan ke wisata heritage Loko Tour, Kampung Samin, Kedungpupur, Minyak Tua Ledok, dan kulinernya, lontong opor Ngloram. Sedangkan Blora bagian barat bisa ke Goa Terawang, Kampung Durian, Kebun Buah Tunjungan, Waduk Tempuran, dan Rumah Sastra Pramoedya serta berkuliner sate Blora. Juga atraksi budaya seperti seni barongan dan tayub Blora.  

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya menyarankan Kabupaten Blora melakukan branding pariwisata dan fokus menggarap beberapa daya tarik wisata unggulan. Blora juga memiliki banyak daya tarik wisata unik. Baik dari segi heritage yang dikenal sebagai daerah penghasil minyak sejak lama maupun kuliner satenya yang enak. Ada juga budaya seni barongan dan tayub. “Jika itu semua bisa ditata, bukan tidak mungkin kunjungan wisatawan ke Blora meningkat,” ujarnya yang hadir dalam acara itu.

Selain itu, Blora kini tengah sibuk dengan pembangunan Bandara Ngloram, yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Kota Blora. Bandara berlokasi di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, ini nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh warga Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kehadiran bandara itu juga diharapkan bisa memacu perekonomian di kabupaten paling timur Jawa Tengah tersebut dengan menarik wisatawan.

Seperti diketahui, Bandara Ngloram pernah dibangun tahun 1980 dan diaktifkan sekitar tiga tahun lamanya. Namun bandara yang dulu milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (Pusdik Migas) itu kini sudah diserahkan penanganannya ke Kementerian Perhubungan. Pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Blora kini tengah memulai proses pemagaran di sekitar lokasi bandara. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus