Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

BNI Terancam Kredit Bermasalah

20 Mei 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak terkendalinya kurs rupiah mulai menunjukkan dampaknya. Posisi kredit bermasalah (non-perform-ing loan/NPL) Bank BNI pada Februari lalu meningkat dari 18,91 persen pada bulan sebelumnya menjadi 19,01 persen. Ini terjadi setelah nilai tukar rupiah melemah dari Rp 9.450 menjadi Rp 9.835 per dolar AS. Hal itu terungkap dari laporan Bank BNI kepada Bursa Efek Jakarta yang disampaikan pekan lalu. Posisi kredit bermasalah ini tentu bisa makin buruk karena kini kurs rupiah sudah berada pada kisaran Rp 11 ribu per dolar. Analis perbankan perusahaan sekuritas asing, Mirza Adityaswara, menilai kurs kini memang menjadi momok bagi perbankan. Makin besar proporsi kredit dalam valuta asing, potensi terjadinya kredit bermasalah juga makin besar. Dalam neraca per Desember 2000, kredit valuta asing BNI mencapai Rp 13,8 triliun atau 46 persen dari total kreditnya. Mirza mengkhawatirkan kredit dalam pengawasan khusus (kategori II) Bank BNI sebesar Rp 12,4 triliun (22,9 persen). "Peluang untuk menjadi kredit bermasalah cukup besar jika rupiah tetap seperti sekarang," katanya. Ali Said/ Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus