Kimia Farma akan menjual sahamnya lewat dua cara. Pada 27 Juli nanti, perusahaan farmasi ini akan mencatatkan sahamnya di Bursa Jakarta dan Bursa Surabaya. Rencananya, Kimia Farma akan menjual 500 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Sedangkan harga jualnya diserahkan sepenuhnya kepada pasar. "Tapi, kami yakin semuanya akan bisa diserap pasar karena jumlahnya terbatas dan kinerja kami juga bagus," kata Direktur Utama Kimia Farma, Daradjatun, dalam ekspos publik di Jakarta, Kamis pekan lalu. Pada tahun ini, Kimia Farma menargetkan penjualan Rp 1,6 triliun dengan laba bersih Rp 200 miliar. Tahun lalu, penjualan Kimia Farma mencapai Rp 1,5 triliun dengan laba Rp 170 miliar.
Dengan begitu, saham pemerintah di Kimia Farma masih utuh. Rencananya, divestasi saham pemerintah baru akan dilakukan pada semester II tahun ini dengan menjualnya kepada investor strategis. "Kami menempuh dua cara ini karena situasi pasar tidak menguntungkan," kata Dandossi Matram, Sekretaris Korporat Kimia Farma. Indeks Bursa Jakarta dalam beberapa pekan terakhir memang terus berada di bawah 400. Dan lagi, penjualan saham Indofarma tergolong tidak sukses. Padahal, dalam revisi anggaran 2001, pemerintah ditargetkan memasukkan Rp 8,7 triliun dari penjualan badan usaha milik negara.
Ali Said/ Tempo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini