Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Sebuah Tambang Uang Baru

20 Mei 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBAGAI kepala para ilmuwan di AMBRI, lembaga penelitian bioteknologi di Sydney, Australia, Doktor Bruce Cornell tentu saja sangat lancar berbicara tentang molekul-molekul tak kasatmata yang menjadi obyek penelitiannya. Namun, ilmuwan yang juga menjabat sebagai Senior Vice President AMBRI itu ternyata bisa pula tampil seperti pengusaha yang fasih menguraikan angka-angka ekonomi dan kondisi pasar. Tak aneh. Sejak 19 bulan silam, lembaga penelitian yang setiap tahun mendapat dana penelitian A$ 23 juta dari pemerintah dan A$ 20 juta dari organisasi lain itu memang tak lagi seratus persen hanya mengerjakan penelitian. AMBRI juga memproduksi hasil penelitiannya menjadi produk-produk komersial yang kemudian juga dijualnya sendiri. Lembaga dengan 16 doktor dan 37 sarjana itu kini tak hanya punya tenaga peneliti, tapi juga tenaga pemasaran. Tak kurang dari 16 produk AMBRI—sebagian besar berupa alat diagnosis kesehatan—telah memperoleh hak paten di Amerika Serikat dan menembus pasar di 35 negara. "Kami memang belum mencapai titik impas, tapi pasar di bidang diagnostik kesehatan sangat besar," ujar Cornell. AMBRI bukan satu-satunya lembaga penelitian yang bersifat komersial—yang mengerjakan proyek-proyek penelitian yang hasilnya bisa diaplikasikan untuk kebutuhan pasar. Yang dikerjakan AMBRI, menurut Cornell, mengikuti kebijakan pemerintah Australia untuk membuat lembaga penelitian yang lebih "membumi". AMBRI mengikuti langkah pemerintah, yang telah lebih dulu membuat upaya komersialisasi hasil riset. Sebagai negara yang berhasil meraih enam penghargaan Nobel, Australia memang punya potensi besar di bidang penelitian dan ilmu pengetahuan. Sayangnya, hasil penelitian yang dihasilkan para ilmuwannya seperti mubazir karena banyak yang tak terpakai. Karena itu, pada 1990, pemerintah Australia membentuk Cooperative Research Centres (CRC), wadah yang mempertemukan para periset dan penggunanya dengan berbagai latar belakang: universitas, kalangan bisnis, industri swasta, dan lembaga penelitian pemerintah. Saat ini, Australia mempunyai 72 CRC di berbagai kota. Area penelitian setiap CRC berbeda-beda. Ada yang memfokuskan diri pada teknologi manufaktur, teknologi informasi, kesehatan, dan sebagainya. Program ini tampaknya cukup berhasil mengubah kultur "meneliti untuk meneliti" yang sekian lama dianut para peneliti. Mereka bisa bekerja sama dengan kalangan industri yang memang membutuhkan penelitian. Saat ini, lebih dari 200 perusahaan tercatat menjadi mitra CRC. Selain itu, masih ada sekitar 800 perusahaan yang tercatat sebagai partisipan yang ikut mendukung proyek-proyek spesifik yang dikerjakan CRC. Nyatanya, penelitian yang dipertemukan dengan kepentingan industri memang bisa menjadi tambang uang yang menjanjikan. Contohnya CRC yang meneliti Photonic—serat optik yang melakukan kontrol, manipulasi, transfer, dan penyimpanan energi serta informasi dengan menggunakan partikel cahaya photon. Di bawah nama perusahaan Redfern, CRC melahirkan lima perusahaan baru dengan spesifikasi usaha yang berlainan. Pada tahun 2010, CRC ini diharapkan bisa mendapatkan US$ 2,5 miliar. Bidang penelitian yang juga menjanjikan adalah bioteknologi. Monash Institute merupakan salah satu CRC ternama dalam lahan bioteknologi di Melbourne. Penelitian dari Centre for Functional Genomics and Human Disease di bawah pimpinan Profesor Muda Paul Hertzog dalam bidang penyakit-penyakit peradangan kronis ini telah berlangsung 10 tahun. Kini tim dari Monash Institute telah berhasil menggandeng mitra korporat, Astra Zeneca International. Mereka akan meluncurkan komersialisasi hasil penelitiannya Juli mendatang. "Kami kini telah mengumpulkan cukup dana untuk mendirikan sebuah perusahaan untuk komersialisasi produk dan jasa kami. Kontraknya akan ditandatangani bulan depan," ujar Hertzog kepada Dewi Anggraini dari TEMPO. Melalui kerja samanya dengan Astra Zeneca itu, mereka juga sudah mendapatkan beberapa mitra perusahaan di Amerika Serikat. GSI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus