Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Boeing Yakin Indonesia jadi Pasar Penerbangan Komersil Keempat Terbesar di Dunia pada 2036

Boeing optimistis bahwa 12 tahun dari sekarang atau pada 2036, Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar keempat di dunia.

11 Juni 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami (kiri) dan Craig Director Global Supply Chain, Craig Abler di kantor Boeing Indonesia, Gedung Menara Astra Lantai 22, Jakarta Pusat, Senin, 10 Juni 2024. Tempo | Mochamad Firly Fajrian

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami optimistis bahwa 12 tahun dari sekarang atau pada 2036, Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar keempat di dunia. Hal ini sebelumnya juga diprediksi oleh International Air Transport Association (IATA). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sebanyak 40 persen populasi Asia Tenggara ada di sini, di Indonesia, dengan (populasi) 280 juta orang,” kata Alami di kantor Boeing Indonesia, Gedung Menara Astra Lantai 22, Jakarta Pusat, Senin 10 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, kata Alami, faktor pendukung pertumbuhan penerbangan itu terlihat dari 390 juta penumpang yang diproyeksikan terbang pada tahun 2037. 

Saat ini, fokus produsen pesawat asal Amerika Serikat itu untuk memungkinkan agar pertumbuhan tersebut didukung dengan peningkatan keamanan kapasitas keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan. “Begitu banyak pertumbuhan yang kami lihat datang ke sini,” ujar Alami.

Alami menyebut pertumbuhan ini tidak terfokus pada regional Asia saja, tapi juga didorong ekonomi Indonesia yang sangat sehat dan terus berkembang dengan pertumbuhan PDB yang besar. 

“Dan kami senang mendukung pertumbuhan itu,” katanya.

Lebih jauh, Alami menyoroti kemitraan yang terjalin antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah Indonesia selama 75 tahun. “AS menegaskan kembali hal tersebut bersama Indonesia, dengan meningkatkan hubungan mereka."

Dalam kesempatan itu, Alami pun menceritakan kali pertama Boeing mengirim pesawatnya ke Indonesia itu pada 26 Januari 1949 dengan jenis pesawat DC-3 Seulawah. Yang saat ini, pesawatnya berada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. “Kami sangat senang, untuk menjadi bagian dari sejarah panjang ini,” katanya.

Boeing Tertarik Dukung Industri Dirgantara RI

Boeing juga tertarik bermitra dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan di Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan siap membantu dan mendukung industri dirgantara Indonesia. "Kami sangat tertarik untuk bermitra dengan pemerintah Indonesia terkait visi Indonesia Emas 2045 " kata Alami.

Saat ini Boeing bekerja sama tidak hanya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), namun juga dengan sejumlah kementerian dan pejabat pemerintah serta regulator dan perusahaan.

Pasalnya, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang diperlukan tidak hanya bekerja sama dengan pemerintah tetapi juga  mencakup aspek rantai pasok, customer, bandara, dan bermitra dengan perguruan tinggi. "Kita perlu melihat ekosistem penerbangan secara keseluruhan, dan itu komitmen kami," ujar Alami.

Boeing, menurut dia, juga siap membantu dan mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Indonesia secara holistik. "Secara holistik, bukan hanya dengan satu elemen, dan itu merupakan peranan kami dalam membantu visi Indonesia 2045," katanya.

Dengan tujuan berfokus secara holistik itu, akan dieksplorasi lagi peluang - peluang bagi Boeing untuk bermitra, peluang untuk berkolaborasi, dan membantu dalam rangka mencapai pertumbuhan industri penerbangan Indonesia. 

"Jadi apakah itu pelatihan, edukasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), bermitra dengan para customer kami mengenai efisiensi, terkait capacity building, keberlanjutan, semuanya merupakan bagian dari visi kami," kata Alami. "Kami sangat tertarik untuk bekerja sama serta melanjutkan kemitraan dengan Indonesia untuk 75 tahun ke depan."

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus