Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen. Adapun tingkat inflasi tahun kalender atau sejak Januari hingga Maret 2021 sebesar 0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,37 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komponen inti pada Maret 2021, menurut BPS, mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Adapun tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 2021 sebesar 0,23 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 1,21 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Inflasi ini kalau kita lihat menurut pengeluaran ini diakibatkan oleh makanan, minuman dan tembakau yang masih memberi andil inflasi cukup besar sebesar 0,1 persen," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi video, Kamis, 1 April 2021. Adapun sektor transportasi disebut berperan menahan laju inflasi bulan Maret dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen.
Komoditas yang dominan memberi sumbangan inflasi antara lain cabai rawit sebesar 0,04 persen, bawang merah sebesar 0,02 persen, serta daging ayam ras, ikan segar, bawang putih, dan ikan diawetkan masing-masing 0,01 persen. Di samping itu, upah asisten rumah tangga juga menyumbang inflasi 0,01 persen.
Sementara, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi, antara lain mobil 0,03 persen, emas perhiasan dan cabai merah 0,02 persen, serta beras 0,01 persen.
Setianto mengatakan dari 90 kota pemantauan Indeks Harga Konsumen, 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,07 persen dan terendah terjadi di Tangerang dan Banjarmasin, masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 0,99 persen dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen.