Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan pemerintah dan akan dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) yang mengembangkan pendidikan, riset, kesehatan, ekonomi digital, pengembangan teknologi, layanan kesehatan dan biomedical
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Bumi Serpong Damai (BSD) masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat evaluasi terkait PSN di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 18 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah akan mengembangkan 14 proyek baru dengan skema pembiayaan dari swasta, termasuk BSD dan PIK. Semua proyek itu sudah disetujui Jokowi. Selain itu, 14 PSN baru ini juga termasuk penyesuaian nomenklatur dan perubahan ruang lingkup proyek lama.
“Tadi dilaporkan ke Pak Presiden (Jokowi) ada 14 PSN baru yang pembiayaannya berasal dari swasta, menciptakan lapangan kerja, dan tidak membutuhkan APBN,” kata Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
Rencana pengembangan kawasan terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) diperkirakan akan menyerap hingga Rp 18,54 triliun investasi. Jokowi sebelumnya menyetujui 14 Proyek Strategis Nasional baru di sejumlah daerah. Menurut Airlangga, seluruh pembiayaan PSN baru berasal dari investor swasta dan tidak mengambil porsi dari APBN.
Pengamat kebijakan publik dari PH&H Public Policy Interest Group Agus Pambagyo turut menyoroti soal ini. “Ada-ada saja pemerintah ini, masak proyek swasta diberikan fasilitas PSN dengn alasan supaya ekonomi DKI Jakarta setelah tidak jadi ibu kota bisa tetap berkembang ekonominya,” katanya kepada Tempo.co, Senin, 25 Maret 2024.
PIK adalah kawasan yang dikembangkan perusahaan PT Agung Sedayu Group. Perusahaan ini didirakan Sugianto Kusuma alias Aguan. Sejak 1970, Aguan merintis Agung Sedayu Group dengan mendirikan perusahaan kontraktor rumah pertokoan. Setelah berkembang pesat, Agung Sedayu Group lalu mendirikan pusat perbelanjaan elektronik terintegrasi pertama di Indonesia, yaitu Harco Mangga 2 pada 1991.
Sedangkan, pembangunan BSD pertama kali dimulai pada 16 Januari 1989. Pengembangan BSD kemudian dilakukan PT Bumi Serpong Damai (PT BSD) dengan saham awal dimiliki oleh sebelas perusahaan swasta dengan total investasi sebesar Rp 3,2 triliun. Sebelas perusahaan tersebut tergabung dalam Sinar Mas Group, Salim Group, Metropolitan Group, dan Pembangunan Jaya.
Usai terjadinya krisis moneter pada 1998, Sinar Mas Group yang didirikan Eka Tjipta Widjaja kemudian membeli mayoritas saham perusahaan yang dipegang oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Nama kawasan ini kemudian diubah menjadi BSD City.
“Gombal banget. BSD dan PIK 2 itu sudah berkembang baik dengan swasta mengelola. Ini patut diduga akal-akalan karena investor keduanya menjadi pendukung investasi di IKN,” kata Agus Pambagyo.
ANNISA FEBIOLA I RADEN PUTRI | DANIEL A FAJRI