Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengambil alih 100 persen saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Direktur utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkap BTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia akuisisi BVIS merupakan rencana awal konsolidasi perbankan syariah, seperti yang diinginkan otoritas jasa keuangan (OJK). “Mungkin saja kita mencari bank syariah-syariah lain yang kita rasa bagus dan cocok,” ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsolidasi bank syariah bertujuan agar perbankan dan pembiayaan syariah makin kuat. Nantinya penggabungan BTN syariah dengan BVIS akan membentuk suatu bank umum syariah (BUS) baru. Jika BUS rampung dibentuk, maka akan ada dua bank badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di segmen syariah. Salah satunya adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Nixon tak khawatir keberadaan dua bank BUMN syariah bakal menimbulkan kompetisi pasar. Dengan adanya dua bank, justru memberi keuntungan kepada masyarakat karena ada pilihan layanan dan harga. “Kuenya besar. Marketnya tak berkompetisi, karena yang dilayani banyak,” ucapnya.
Selain itu BTN lebih fokus melayani segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Menurut Nixon saat ini permintaan pasar terhadap kredit perumahan syariah terus meningkat. Ada sekitar 20 hingga 25 persen masyarakat berpenghasilan rendah di BTN menginginkan KPR syariah.
Saat ini BTN masih akan fokus pada akuisisi Bank Victoria. Namun menurut Nixon, bank akan membidik bank-bank potensial lain. “Sesuai himbauan OJK terkait konsolidasi perbankan syariah kami melihat beberapa potensi. Saat ini belum ada tapi kami enggak menutup itu.”
Pilihan Editor: Erick Thohir Minta BTN Blacklist Developer Bermasalah agar Program 3 Juta Rumah Tak Terkendala
Foto 
