Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kediri – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kediri menjual 200 saset beras premium 200 gram. Produk ini untuk membantu masyarakat miskin menikmati beras enak dengan harga ekonomis.
Baca juga: Produksi Beras Saset, Bulog Ciamis: Beras Zaman Now
Beras dalam kemasan saset dengan ukuran 200 gram ini dijual dengan harga Rp 2.500 per saset. Meski berukuran mini, beras dengan merek dagang Beras Kita ini memiliki kualitas premium. “Agar masyarakat lebih gampang mendapatkan beras sampai tingkat paling bawah,” kata Kepala Dub Divre V Bulog Kediri, Defrizal, Kamis 19 Juli 2018.
Beras saset ini mulai dilepas Bulog Kediri sejak awal pekan ini. Selain menjual langsung melalui lapak Bulog, beras saset diperjualbelikan di toko kelontong yang menjangkau masyarakat bawah. Dengan harga jual hanya Rp 2.500 untuk 200 gram, Defrizal optimistis beras ini akan diminati masyarakat.
Simak pula: Kemarau, Bulog Bojonegoro Kirim 6.000 Ton Beras ke Tiga Provinsi
Menurut Defrizal, kelompok masyarakat yang disasar produk ini adalah kelompok berpenghasilan rendah. Jika mereka kesulitan membeli beras ukuran setengah atau satu kilogram, beras saset dengan harga Rp 2.500 bisa menjadi solusi jangka pendek untuk makan. “Dengan uang Rp 2.500 sudah bisa makan,” katanya.
Defrizal mengklaim produk barunya ini mendapat respons positif dari masyarakat. Meski belum begitu banyak diketahui masyarakat, produknya sudah diminati di warung-warung kecil. Dia optimistos beras saset ini akan laku keras di kalangan masyarakat bawah.
Ke depan Bulog Kediri juga akan memperbesar produksi beras saset ini. Keterbatasan alat produksi menjadi penghalang tiap Bulog untuk memproduksi sendiri. Selama ini pasokan beras saset masih dikirim dari Bulog pusat dengan jatah 200 bungkus per Bulog. “Saat ini produksinya di Surabaya, ke depan alat kemas dan mesinnya dikirim ke daerah,” kata Defrizal.
Sementara itu meski masih asing, warga mulai mencoba membeli beras saset yang dijual Bulog tersebut. Rata-rata mereka tertarik dengan ukuran kemasannya yang kecil, hingga bisa dilakukan sekali masak saja. Terutama untuk keluarga dengan jumlah anggota kecil. “Tidak harus membeli ukuran satu kilogram,” kata Susianti, warga Kelurahan Dlopo Kediri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini