Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Buwas Sebut Butuh 100 Ribu Ton Gula Kristal Putih Menjelang Ramadan: Bulog Tak Dapat Kuota Impor

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengaku pihaknya tak mendapat kuota impor gula konsumsi atau gula kristal putih sama sekali.

2 Februari 2023 | 21.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso ikut mendampingi Menteri Perdagangan Zulkufli Hasan sidak ke pasar induk beras Cipinang dalam rangka memastikan ketersediaan beras.Jakarta 3 Oktober 2022

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengaku pihaknya tak mendapat kuota impor gula konsumsi atau gula kristal putih sama sekali pada tahun ini. Padahal, menjelang datangnya bulan Ramadan dan Idul Fitri, dibutuhkan penguatan stok komoditas tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Gula sedang saya usahakan, kemarin sudah rakortas (rapat koordinasi terbatas). Sudah diputus dan Bulog tidak mendapatkan jatah (impor) untuk gula kristal putih. Padahal, menjelang hari besar keagamaan puasa dan lebaran ini kita harus punya amunisi paling tidak 100 ribu ton untuk kita suplai ke seluruh Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh sebab itu, ia menyebut Bulog tidak ada amunisi untuk memasok gula kristal putih ke masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan gula, Bulog akan melakukan pendekatan pada pihak-pihak yang mendapatkan tugas impor.

“Mudah-mudahan kita bisa ikut menyebarkan kebutuhan gula itu, termasuk pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia yang produksi gula kristal putih untuk bisa ikut membantu menyebarkan itu ke seluruh Indonesia. Jadi, harapan kita bisa terpenuhi,” tutur Buwas.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Indonesia insya Allah jauh dari krisis pangan. Namun, menurut dia, tetap harus kewaspadaan karena beberapa komoditas, termasuk gula kristal putih, membutuhkan pasokan dari luar negeri.

“Untuk beberapa komoditas, seperti kedelai, bawang putih, daging lembu, dan gula konsumsi, yang ada segitiga merahnya, masih perlu pasokan dari luar negeri,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.

Dalam presentasinya, dia memperlihatkan data prognosa neraca pangan nasional periode Januari hingga Desember 2023. Dalam data itu, dikatakan stok awal gula konsumsi pada 2023 adalah 1.110.517 ton. 

Perkiraan produksi gula konsumsi dalam negeri adalah 2.600.000 ton. Sementara total ketersediaannya adalah 3.710.517 ton.

Adapun kebutuhan gula konsumsi tahunan adalah 3.401.521 ton dengan kebutuhan bulanan 283.460 ton. Berdasarkan analisis Bapanas, diperlukan 991.000 ton gula kristal putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus