Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengapresiasi tindakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi menutup tempat hiburan Alexis. Namun, menurutnya diperlukan solusi yang komprehensif untuk mengatasi ratusan pegawai Alexis yang kehilangan tempat kerjanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya, (mantan pegawai Alexis) jangan sampai kececeran di jalan," ujarnya saat jumpa wartawan di Gedung DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat 3 November 2017.
Simak: Penampakan Lantai 7 Hotel Alexis Disebut-sebut `Surga` Lelaki
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ditanya mengenai maksud "berceceran di jalan dan seterusnya," Muhaimin hanya tertawa.
Akibat izin yang tidak diperpanjang, manajemen Hotel Alexis merumahkan sekitar 150 karyawan. Total karyawan Alexis Group sekitar 1.000 orang, yang terdiri atas 600 karyawan tetap dan 400 karyawan lepas. Khusus di hotel dan griya pijat, jumlahnya sekitar 150 karyawan, yang kini sudah dirumahkan.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, pihaknya siap menampung pekerja tersebut lewat program One Kecamatan One Center of Entrepreneurships (OK OCE). Menurut Sandiaga, ada beberapa usaha perhotelan dari program OK OCE yang bisa menyerap tenaga kerja. Sandiaga akan mendata pekerja dari Alexis, yang harus direlokasi pekerjaannya.
Selain itu, Sandiaga Uno menyarankan pekerja Hotel dan Griya Pijat Alexis, yang beridentitas DKI Jakarta, ikut dalam sebuah pengajian Syarikat Islam (SI). Hal itu ia katakan setelah bertemu dengan Ketua Serikat Islam Hamdan Zoelva di Balai Kota Jakarta.
"Untuk yang ber-KTP (kartu tanda penduduk) DKI, saya usulkan bisa ikut pengajian di Syarikat Islam," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
M JULNIS FIRMANSYAH