Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional atau Jubir TKN pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Rian Ernest, mengungkapkan cara keduanya menyerap tenaga kerja muda. "Dari Pak Prabowo dan Gibran merasa bahwa kita harus memberikan insentif juga nih buat perusahaan, supaya lebih mudah menyerap tenaga kerja yang muda," kata Rian dalam Diskusi Safari 2024 x Talent Fest di Jakarta Selatan, Sabtu, 18 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, lanjut dia, salah satu program Prabowo dan Gibran untuk bisa menyerap tenaga kerja berusia muda dengan cepat adalah mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja usia 18-24 tahun sebagai karyawan. "Tapi dibantu juga dengan subsidi premi asuransi selama 12 bulan," tutur politikus Partai Golkar ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rian menuturkan, dengan begitu tenaga kerja berusia muda bisa lebih cepat untuk masuk ke perusahaan. Selain itu, Prabowo dan Gibran akan memberikan berbagai macam kredit usaha untuk angkatan kerja muda.
"Kredit usaha untuk UMKM disiapkan, kredit untuk usaha standar disiapkan, terus kredit nah ini mungkin akan dikaji lebih lanjut, kredit untuk milenial dan generasi Z terutama untuk bisnis, teknologi, dan inovasi," ujar Rian.
Tak hanya itu, dia menuturkan gagasan yang menonjol dari tim perumus visi misi Prabowo-Gibran adalah pendanaan dan pendampingan untuk gerakan ekonomi kerakyatan. Ini dilakukan dengan mendirikan pusat wirausaha di tingkat kabupaten/kota.
"Karena kalau terlalu sentralistik, yang paling tahu potensi lokal kan memang masyarakat di situ," ucap Rian Ernest.
Dilansir dari dokumen Visi, Misi, dan Program Prabowo-Gibran, salah satu program mereka adalah mendorong kewirausahaan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Untuk pencapaian, ada delapan poin yang akan dilakukan Prabowo dan Gibran.
Beberapa sudah disebutkan Rian adalah mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja muda sebagai karyawan tetap lewat subsidi premi asuransi dan mendirikan pusat kewirausahaan di kabupaten atau kota.
"Menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran," begitu bunyi poin berikutnya.
Adapun poin selanjutnya adalah memperketat masuknya tenaga kerja asing (TKA), melindungi dan merevitalisasi pasar tradisional, mendorong digitalisasi UMKM, mengembangkan sistem pembiayaan alternatif UMKM, serta menghapus birokrasi dan regulasi yang menghambat pertumbuhan usaha dan melakukan pendampingan bagi wirausaha pemula.