Satu lagi produk baru, untuk mereka yang ingin memiliki valuta asing tapi uangnya sedikit. Bunga, 18%. DI mata bankir, rupanya ada kelompok masyarakat yang bisa disebut golongan menengah ragu-ragu. Bagi Dirut BCA Abdullah Ali, kelompok menengah semacam itu bisa dijadikan sasaran untuk menawarkan produk baru di sektor consumer banking. Kali ini berupa Deposito Duet, yaitu deposito gabungan antara rupiah dan valuta asing (US$). Jumlahnya minimal senilai Rp 2 juta, satu juta disimpan dalam mata uang rupiah, separuhnya diamankan dalam bentuk dolar. "Sasaran deposito ini adalah mereka yang tidak memiliki banyak uang tapi ingin punya valuta asing," tutur Abdullah Ali. Lazimnya, para pemilik dana besar akan langsung memilih deposito valuta asing bagi pengamanan dananya kendati bunganya rendah (paling banter 9%). Sedangkan, deposito rupiah sekarang lagi tinggi, sampai rata-rata 25%. Bagi kelompok tanggung yang mengharapkan bunga tinggi sekaligus ingin memiliki simpanan valuta asing, Deposito Duet bisa dijadikan alternatif. Tingkat suku bunganya dibuat memikat, yakni 18% (per tahun) untuk deposito sebulan, tiga bulan, dan enam bulan. Untuk jangka waktu 12 bulan, bunganya 17%. Ini namanya bunga tunggal untuk dua macam mata uang. Produk semacam ini baru pertama kali ada di Indonesia. Dan untuk lebih menjaring deposan, BCA memberikan banyak tawaran memikat lewat Deposito Duet ini. Misalkan saja, bunganya bisa dibayarkan di muka, sertifikat depositonya bisa diperjualbelikan seperti Central Save (produk BCA juga). Namun, karena Deposito Duet baru bulan ini dilansir, belum bisa diperoleh jumlah peminat dan nilai total depositonya. Produk-produk consumer banking BCA memang mencerminkan kelihaian bank swasta kelompok terbesar ini menyedot dana masyarakat. Kecuali Tahapan, ada Central Save, ada Tabungan Prestasi (berbunga tinggi, tapi tanpa hadiah), lalu rekening berhadiah Baby Benz, dan terakhir Deposito Duet. Tidak mengherankan jika di antara bank swasta nasional, BCA memiliki aset paling banyak yakni Rp 7,5 trilyun. Modalnya sendiri Rp 283 milyar. Dan BCA termasuk bank swasta pertama yang memiliki cabang di banyak kota kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini