Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbagi cerita seputar hobinya bersepeda dan upaya menularkan kebiasaan itu kepada bawahannya. Ia mengaku hampir setiap hari bersepeda dengan kawan-kawannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masuk-masuk gang, berhenti di sekolahan, di kelurahan, ngobrol dengan masyarakat," kata Ganjar dalam acara Ngobrol Bareng di IG Live Tempo.co pada Senin malam, 27 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar memang kerap terlihat bersepeda ke kantor atau blusukan. Jika ada acara khusus, Ia mengaku bisa bersepeda hingga 100 sampai 200 kilometer. "Tapi kalau sehari-hari, 30 sampai 40 kilometer," kata dia.
Saat ini, Ganjar punya banyak jenis sepeda. Mulai dari sepeda gunung (MTB), road bike, sampai sepeda lipat. Sebagian dibeli karena minat, sebagian justru terpaksa.
Sebab, ada orang yang pernah memberikannya sepeda. Ganjar mengatakan Ia harus membeli sepeda itu agar tidak menjadi gratifikasi. "Jadi terpaksa beli," kata dia sumringah.
Sepeda pertama Ganjar adalah yang paling murah yaitu seharga Rp 2,4 juta. Paling mahal, Ia punya sepeda seharga Rp 50 sampai Rp 60 juta.
Ganjar pun pernah melarang PNS Pemprov Jawa Tengah untuk menggunakan kendaraan pribadi setiap hari Jumat. Pilihannya, mereka bisa menggunakan kendaraan umum atau sepeda, atau dalam istilah populer Bike to Work.
Implementasinya ternyata tidak mudah. Sebab, kontur geografis dari Kota Semarang, Ibu Kota Jawa Tengah yang naik turun membuat PNS yang tidak terbiasa bersepeda akan kesulitan. "Nanti jantungan, jadi saya batalin," kata Ganjar.
Ada juga PNS yang mengaku naik angkutan umum. Tapi ternyata, mereka membawa kendaraan mobil pribadi dan diparkir di kantor sebelah. Ganjar mengaku menilang sendiri mobil itu dan menuliskan, "yang punya ngadap Gubernur besok," kata dia tertawa.
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan saat ini tengah menyiapkan regulasi khusus untuk mengatur sepeda. Kemenhub telah meminta pemerintah daerah untuk mendukung penyediaan infrastruktur sepeda di daerah mereka.
Menurut Ganjar, kebijakan di Jawa Tengah memang belum sampai ke tahap itu. Tapi, penyediaan infrastruktur semacam ini sudah dimulai di tingkat kota seperti Solo dan Semarang. "Rata-rata di kota ada," kata dia.
Namun, infrastruktur semacam ini belum sampai ke pelosok kabupaten di Jawa Tengah. Akan tetapi, Ganjar menilai semangat warga untuk bersepeda saat ini sudah menjadi tren. "Sampai harganya ga masuk akal lagi deh," kata dia.