Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Citigroup dikabarkan memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran karyawannya mulai hari ini, Senin, 20 November 2023. PHK massal ini merupakan salah satu perombakan terbesar Citi dalam beberapa dekade terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Director Country Head of Public Affairs Citi Indonesia, Puni Ayu Anjungsari, menanggapi soal kabar yang beredar ini. Dia mengatakan restrukturisasi ini merupakan langkah untuk mewujudkan strategi Citi ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
”Perubahan pada struktur global kami adalah langkah logis berikutnya untuk mewujudkan strategi Citi menjadi mitra perbankan terkemuka bagi institusi dengan kebutuhan lintas negara,” ujar Puni kepada Tempo, Senin, 20 November 2023. "Perubahan struktur global Citi tidak berkaitan dengan selesainya penjualan dan migrasi bisnis consumer banking Citi di Indonesia.”
Hingga saat ini, kata Puni, pemutusan hubungan kerja yang berhubungan dengan perubahan struktur Citigroup masih terjadi di tingkat regional dan global. Adapun menurutnya, pengurangan karyawan ini bertujuan untuk menyelaraskan prioritas bisnis dengan kondisi pasar saat ini.
Dia pun menegaskan bahwa di Indonesia, Citi Indonesia masih akan terus meninjau dan berkomitmen untuk terus tumbuh. “Kami akan terus meninjau bisnis kami sepanjang tahun untuk memastikan talenta yang tepat berada di posisi yang tepat demi mendukung kebutuhan bisnis dan klien kami,” tuturnya.
Sementara itu, Citibank resmi menutup layanan consumer banking dan kartu kreditnya di Indonesia pada Jumat, 17 November 2023. Kini, pembayaran kartu kredit Citibank bisa dilakukan melalui layanan BCA. Sebagai informasi pembayaran kartu kredit Citibank akan dialihkan ke menu bayar kartu kredit UOB.
Per hari ini, Senin, Citibank Indonesia mengumumkan telah menyelesaikan penjualan dan migrasi bisnis konsumennya di Indonesia ke PT UOB Indonesia (UOBI). Penjualan ini mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan yang terkait dengan bisnis perbankan.
Penjualan ini juga tidak termasuk bisnis institutional banking Citi. Adapun Citi menyatakan pihaknya tetap fokus untuk melayani para klien institusional di Indonesia baik secara lokal, regional, maupun global.
DEFARA DHANYA | MOH. KHORY ALFARIZI