Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko meminta pemerintah mewaspadai ancaman inflasi sebagai dampak lanjutan akibat merebaknya virus corona Covid-19. Menurut dia, pemerintah harus mengendalikan pasokan pangan agar harga-harga tidak melonjak pada masa mendatang.
"Logistik di gudang harus disiapkan. Apalagi kita akan menghadapi Lebaran yang tinggal sebentar lagi," ujar Agus saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Mengukur Efek Corona: Siapkah Kita?' di Jakarta Pusat, Jumat, 29 Februari 2020.
Agus mengatakan, saat ini sudah terjadi kenaikan harga untuk beberapa komoditas. Salah satunya gula akibat pasokan menipis. Di sejumlah pasar tradisional, harga gula eceran mencapai Rp 13.500 hingga Rp 15 ribu per kilogram.
Ia khawatir, seumpama pemerintah tidak bisa mengantisipasi gejala ini, inflasi bakal tidak terkendali dan konsumsi masyarakat menurun. Padahal, selama ini produk domestik bruto Indonesia masih bertumpu pada tingkat konsumsi.
"Jadi yang harus diamati adalah pergerakan inflasi. inflasi jangan sampai tidak terkendali. Kalau inflasi bergejolak, tingkat bunga mengikuti. Domino effect lebih parah," ucapnya.
Agus selanjutnya menyarankan pemerintah segera melakukan operasi pasar sebelum mendekati Lebaran. Operasi pasar dinilai efektif untuk mengendalikan kenaikan harga untuk bahan baku dan produk-produk makanan serta minuman.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat laju inflasi pada Januari 2020 sebesar 0,39 persen. Inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan, terutama cabai merah dan cabai rawit. Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga pada Januari adalah ikan segar dan minyak goreng yang masing-masing menyumbang andil inflasi 0,04 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini