INVESTASI tampaknya sedang boom, cuaca sangat cerah, dan gunting pita agaknya terpaksa dilakukan nonstop. Tapi demi efisiensi, maka upacara peresmian sejumlah pabrik baru acap kali dijadikan satu paket, seperti yang belakangan ini sering dilakukan oleh Presiden Soeharto. Upacara di Sei Gantung, Indragiri Hilir, Riau contohnya. Dari PT Pulau Sam- bu, yang mengolah buah kelapa, Presiden dua pekan lalu meresmikan 131 industri makanan dan minuman dengan nilai investasi total Rp 297 milyar, plus 4,2 juta dolar. Dan ini dilanjutkan upacara serupa akhir Juli depan, apabila Presiden meresmikan lagi 272 pabrik. Memang, selain pabrik baru, ada beberapa pabrik lainnya yang merupakan hasil per- luasan. Dan investasi yang tertanam di situ tidak kurang dari Rp 1,415 trilyun. Sektor industri yang diterjuni investor pun cukup beragam: industri logam, alat listrik, tekstil, kimia hilir, hingga pabrik sepeda dan kaca mata. "Sebagian besar pabrik ini akan berorientasi ke pasar ekspor," kata Menteri Perindustrian Hartarto. Dan Hartarto berani memperkirakan, 272 pabrik yang tersebar di lima provinsi itu akan mampu memasukkan devisa 17 milyar dolar per tahun. Diperkirakan, dari situ saja Indonesia bisa mengantungi hasil ekspor nonmigas rata-rata 1,41 milyar dolar sebulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini