Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Darmin Minta Perlengkapan Haji dan Umrah Bukan Produk Cina

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution minta perlengkapan haji dan umroh bukan lagi produk Cina, melainkan buatan lokal.

6 Maret 2019 | 11.44 WIB

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) berbincang dengan jamaah calon haji di sela acara pemberangkatan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 17 Juli 2018. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Surabaya memberangkatkan 37.055 calon haji. ANTARA
Perbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kiri) berbincang dengan jamaah calon haji di sela acara pemberangkatan jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 17 Juli 2018. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Surabaya memberangkatkan 37.055 calon haji. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta agar perlengkapan haji dan umrah tidak lebih banyak produk Cina, melainkan buatan dalam negeri. Hal itu, kata dia, agar tidak memperparah defisit perdagangan Indonesia terhadap Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Darmin bercerita, saat umrah, dia melihat tas yang digunakan jamaah Indonesia warna-warni, bagus-bagus dan keren secara tampilan. Namun, ketika ditanya  buatan mana, disebut buatan Cina semua.

"Masa kita tidak bisa mengumpulkan energi dan dana membangun industri untuk itu? Jadi tidak memperparah defisit kita terhadap Cina," kata Darmin alam Milad IAEI Seminar Nasional Manajemen Bisnis Syariah pada Travel Haji dan Umrah di Hotel Bidakara, Rabu, 6 Maret 2019.

Menurut Darmin, standar keberhasilan manajemen bisnis syariah untuk haji, umrah dan travel bukan hanya diukur dari banyaknya jumlah pengguna jasa, tapi juga untuk kepentingan nasional.

Selain produksi barang tadi, kata dia, yang dimaksud untuk kepentingan nasional adalah jangan cuma mengkampanyekan orang untuk umrah atau haji. "Tapi juga mengundang orang Arab Saudi ke Indonesia. Sehingga neraca jangan terlalu pincang lah," ujar dia.

Lebih lanjut Darmin mengatakan, saat ini jumlah penyelenggara perjalanan ibadah umrah mencapai 1.013 perusahaan. Adapun jumlah penduduk muslim dunia sebanyak 1,85 miliar jiwa atau 24 persen dari keseluruhan penduduk global.

Muslim di Indonesia sendiri sebanyak 87 persen dari total penduduk, atau 13 persen dari penduduk dunia. Ini pasar yang besar untuk bisnis penyelenggara haji, umrah dan wisata religi. "Dengan jumlah penduduk muslim sebesar itu, Indonesia benar-benar memiliki pangsa pasar yang berpotensi sekali, bagi seluruh penduduk Islam di dunia sekalipun," kata Darmin.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus