Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Daya Pikat Proyek Infrastruktur Masih Kuat

Perbankan membidik pembiayaan proyek pemerintah.

20 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur. pu.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Proyek infrastruktur masih menjadi incaran perbankan untuk menggenjot kinerja pendanaan tahun ini. Bank milik negara, misalnya, bertekad mempertahankan kinerja penyaluran kredit infrastruktur mereka, yang tahun lalu mencapai Rp 302 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Manajemen Risiko PT BNI (Persero) Tbk, Bob Tyasika Ananta, mengatakan perusahaannya tahun ini mematok target pertumbuhan kredit infrastruktur sebesar 12 persen. Tahun lalu, porsi kredit infrastruktur mencapai 23 persen dari total kredit perseroan. Mayoritas untuk proyek konstruksi jalan tol. "Tahun ini, kami membidik proyek jalan tol, kelistrikan, transportasi, dan telekomunikasi," kata dia, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Bob, perseroan telah menyiapkan strategi untuk mengelola risiko kredit infrastruktur dan memilih untuk bersikap selektif. BNI, kata dia, memilih proyek yang dijamin pemerintah. Selain itu, perseroan akan memperhatikan ketentuan batas maksimum pemberian kredit. Aturan ini pula yang membuat BNI akan lebih banyak memberikan kredit infrastruktur dalam skema sindikasi dengan tenor maksimum 15 tahun.

Agar tak mengganggu likuiditas BNI, Bob mengatakan perseroan akan memperbanyak opsi sumber pendanaan jangka panjang. "Seperti pinjaman bilateral ataupun surat berharga," ujarnya.

Data menunjukkan bahwa tiga bank pelat merah tahun lalu menyalurkan kredit di sektor infrastruktur senilai Rp 330,2 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi penyandang kredit terbesar, yakni Rp 182,3 triliun. Adapun BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masing-masing menyalurkan Rp 110,6 triliun dan Rp 37,3 triliun.

SVP Large Corporate Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Yusak Silalahi, menuturkan salah satu proyek yang dibidik perseroan tahun ini adalah pendanaan proyek jalan tol Solo-Ngawi. "Ini dengan Jasa Marga, mungkin Maret ini bisa diteken kesepakatannya. Kami sedang menghitung proyeksinya," ucapnya. Pada pendanaan infrastruktur tahun ini, kata Yusak, Bank Mandiri akan memprioritaskan proyek yang dibangun segera sehingga penyerapannya (disbursement) lebih cepat.

Perbankan swasta seperti PT Bank Central Asia (Tbk) juga sudah mulai gencar mengucurkan pendanaan untuk proyek infrastruktur, terutama lewat skema sindikasi. Sepanjang bulan lalu, BCA telah meneken kredit sindikasi senilai lebih dari Rp 12 triliun. "Beberapa di antaranya ada kebutuhan untuk jalan tol Probolinggo-Banyuwangi dan proyek pembangkit listrik," tutur Direktur BCA Santoso. Adapun sepanjang 2018, BCA telah berpartisipasi dalam proyek sindikasi hingga Rp 20 triliun atau tumbuh 12 persen secara tahunan.

Ekonom BCA, David Sumual, berujar proyek pemerintah tetap menarik tahun ini. Apalagi pemerintah telah menganggarkan Rp 415 triliun untuk membangun infrastruktur. "Ini menunjukkan memang masih ada keinginan pemerintah untuk membangun. Ini masih jadi prioritas," ujarnya.

Namun dia memprediksi penyaluran kredit infrastruktur tahun ini tak akan segencar 2018. Kondisi likuiditas perbankan saat ini cenderung mengetat sejak akhir tahun lalu. Karena itu, menurut David, bank kini membutuhkan alternatif sumber dana. "Bank juga mungkin bisa gunakan opsi menjual kreditnya ke investor lewat pasar modal setelah beberapa tahun berjalan, via obligasi atau sekuritisasi, sehingga dananya bisa digunakan untuk proyek infrastruktur lain," ucapnya. GHOIDA RAHMAH


Peluang Menggenjot Intermediasi

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus