Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Dekat dengan Bandara Kertajati, Jatigede Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Dekat dengan Bandara Kertajati, Jatigede diusulkan jadi kawasan ekonomi khusus.

24 Maret 2019 | 18.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin, 9 Juli 2018. Waduk yang merupakan sarana irigasi tersebut memiliki kapasitas tampung hingga 979,5 juta meter kubik. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata Jatipadang di Sumedang, Jawa Barat, telah diusulkan menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata atau KEK ke Kementerian Pariwisata. Bupati Sumedang Donny Ahmad Murnir beralasan, daerah tersebut berpotensi menjadi poros pariwisata di Jawa Barat lantaran memiliki kedekatan jarak dengan Bandara Kertajati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Posisi Kabupaten Sumedang dekat dengan Bandara International Kertajati  di Majalengka, Jawa Barat (Jabar), atau hanya sekitar 46 kilometer. Diproyeksikan, (Jatipadang) akan cepat berkembang menjadi salah satu destinasi wisata andalan,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Minggu, 24 Maret 2019.

Adapun pemerintah setempat mengklaim telah menggencarkan pembangunan destinasi di seputar Jatigede. Di antaranya track off road berskala nasional untuk kegiatan trail adventure, wisata tirta, wisata kuliner, dan wisata digital. Selain itu, kata Donny, daerahnya memiliki Bendungan Jatigede yang telah dikembangkan menjadi ikon pariwisata Sumedang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kunci pengembangan pariwisata, utamanya untuk menjadi kawasan ekonomi khusus, ialah  CEO commitment . CEO commitment yang ia maksud adalah komitmen para gubernur, wali kota, dan bupati, untuk meningkatkan daya saing wisata. “Sekitar 50 persen (keberhasilan pariwisata) sangat tergantung dari CEO commitment,” ucapnya dalam keterangan tertulis.

Adapun untuk pengembangan pariwisata, kepala-kepala daerah perlu membangun tiga unsur utama. Di antaranya atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Atraksi menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan produk pariwisata. Bisa berupa alam, budaya, atau buatan manusia.

Sementara itu, amenitas meliputi kuliner, akomodasi, oleh-oleh, dan hal-hal di luar akses dan atraksi. Sedangkan aksesibiltas meliputi dukungan keterjangkauan wisatawan mencapai lokasi. Di luar itu, Arief mengimbuhkan, daerah juga perlu mengembangkan agenda-agenda pariwisata.

Baca berita tentang Bandara Kertajati lainnya di Tempo.co.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput politik untuk kanal nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus